Saturday, October 20, 2018

THE HOLDERS SERIES: 82. HOLDER OF PURITY


Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke sekolah atau universitas besar manapun yang bisa kau temui. Begitu kau menemukan meja tamu, berjalanlah ke sana dan tanyakan apakah “Sang Penjaga Kesucian” hadir di sekolah hari ini.

Jika pegawainya mengangguk, takdirmu telah dipastikan – pencarianmu telah ketahuan, dan sesuatu yang tidak bisa kau kendalikan tidak akan membiarkanmu pergi bahkan sampai pintu depan. Namun, bilamana ia menggelengkan kepala dan kembali bekerja, kau aman. Itu pun untuk sementara.

Dengan santai sapukan pandanganmu ke sekitar lobi sekolah tempatmu berdiri. Tidak peduli bagaimana tempat itu terlihat sebelumnya, sekarang tempat itu akan terdekorasi dengan indah, dengan tirai-tirai halus yang menutupi dinding-dinding batu aneh nan
berharga. Teruslah melihat-lihat sampai kau menemukan sebuah pintu yang berdiri tegak di antaranya – pintu yang secara kasar terbuat dari kayu lapuk berair. Kenopnya berkarat. Serangga-serangga yang tidak pernah kau lihat di bumi merayap-rayap di pintu.

Segera setelah melihat pintu tersebut, setiap jengkal dari dirimu akan berhasrat untuk pergi menjauh dan tidak pernah melihatnya lagi. Namun jika kau benar-benar ingin masuk lewat pintu ini, kau mesti mengatasi dirimu sendiri dan berjalan mendekat. Siswa-siswa, guru-guru, dan para staf akan mencoba menarik perhatianmu, mencoba membuatmu melakukan sesuatu, melakukan apapun selain membuka pintu itu, tapi abaikan mereka. Selesaikan secepat mungkin dan bukalah pintunya.

Sekilas kau bisa melihat ruang kelas otomotif yang berantakan dan gelap sebelum sesuatu yang tak terlihat menangkapmu. Jeritan para siswa dan staf pengajar terdengar saat kegelapan yang fantastis tumpah dari dalam ruangan itu dan penawanmu yang tak kasat mata menarikmu ke dalam.

Kau tidak akan bisa melihat apapun selama sekitar lima menit. Beruntungnya kau. Seberkas cahaya hijau pucat yang memuakkan akan menyeruak dan mengungkapkan dimana posisimu sekarang – terikat di atas sebuah bor penekan hitam raksasa. Jauh, jauh di dalam kegelapan di atas sana, terdengar suara rengekan melengking. Bor penekannya menyala, dan penawanmu tadi menurunkannya secara perlahan – dan mata bornya yang sangat besar terpasang.

Suara apapun, aksi apapun, akan membuat penawanmu menjerit dan menghempaskan bor penekan tersebut, menusukmu dengan mata bor yang berputar. Tidak peduli seberapa besar kerusakan yang dibuat, kau tidak akan mati – yang mana akan membuatnya semakin marah. Ia akan menaikkan bornya lagi, memindahkanmu sehingga bagian tubuhmu yang lain berada di bawah mata bor, kemudian menghempaskannya lagi.

Hanya satu pertanyaan yang tidak akan membawamu pada siksaan tanpa akhir ini, “Mengapa mereka berubah?”

Cahaya akan menyeruak menyala, dan bornya akan membisu. Pejamkan matamu rapat-rapat dan jangan membukanya lagi, karena melihat ruangan rusak tersebut beserta penghuni satu-satunya dalam waktu yang lama berarti bergabung dengan mereka.

Penawanmu akan mendesah, kemudian memberimu sebuah jawaban yang terlalu sederhana sehingga rasanya sangat tidak mungkin orang-orang belum mengetahuinya. Sekali lagi kau akan mendengar satu gerakan cepat, lalu bor penekan tersebut akan mendecit lagi untuk terakhir kalinya. Tidak peduli seberapa teguhnya kau, rasa sakit dari bor itu tidak akan tertahankan.

Berteriaklah dan buka matamu. Kau sedang berbaring di sebuah bangku di garasi parkir lantai atas dua mil dari sekolah. Bagian tubuhmu yang terkena bor penekan tadi masih akan berdenyut menyakitkan dan terasa benar-benar bengkak. Duduklah dan periksa bengkak tersebut- benda itu akan copot dari sana-dari tempatnya terikat dan jatuh ke tanah.

Kenop berkarat dari pintu kayu tadi, yang sekarang kau genggam dalam tanganmu, adalah objek ke-82 dari 538. Benda merindu untuk kembali ke tempat yang seharusnya, namun takdir menariknya ke tempat yang lain.



Source: http://theholders.org/?Holder_of_Purity
Translate: Ambrosia Black
Picture: https://www.dreamstime.com/green-light-yellow-flashlight-texture-image121947935

1 comment:

  1. akhir akhir ini holdernya di sekolah terus....apa ada hubunganya sama hitaus am?

    ReplyDelete