Tuesday, October 2, 2018

THE HOLDERS SERIES: 79. HOLDER OF THE FLESH


Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau rumah rehabilitasi manapun yang bisa mau datangi. Saat mencapai meja depan, lihatlah sekelilingmu dengan seksama. Carilah pegawai-pegawai yang sedang makan. Carilah seseorang yang kelihatannya sudah kenyang atau setidaknya hampir selesai makan, karena bertanya pada yang belum makan bisa saja membuatmu malah jadi makan siang mereka. Mintalah pegawai itu untukmu menemui “Sang Penjaga Badan Kasar”. Dengan mulut penuh makanan, ia akan menunjuk pada seekor sapi mati yang tadinya tidak ada di tengah ruangan. Sapi itu akan tergeletak mati telentang, dengan sayatan dalam yang terbuka dari leher hingga ke selangkangan. Pegawai itu akan mengisyaratkanmu untuk masuk ke dalamnya.

Saat kau merangkak ke dalam sapi mati tadi, kau akan terselip ke dalam pembuluh yang sesak dan berisi, refleks otot di luar selaputnya yang licin akan menekanmu di sepanjang jalan. Cobalah untuk tetap bertahan pada satu posisi, karena terlalu banyak pergerakan bisa menyebabkanmu terlontar dengan agak keras dari pembuluh ke dalam perut besar bergerigi, yang akan mengunyah badanmu sampai menjadi bubur. Jika kau keluar dari pintu akhir yang benar, kau akan jatuh ke pintu katedral yang berhiaskan tulang, daging, dan organ dalam. Mata dalam berbagai macam ukuran akan mengintaimu dari berbagai macam sudut. Di belakang, lantainya agak melengkung ke atas dan ke bawah, sebuah tulang rusuk raksasa menahan sepasang paru-paru yang besar dan sebuah jantung yang lebar. Di dinding belakang terdapat sebuah toples kaca besar, dengan otak raksasa berdenyut yang melayang dalam cairan di dalamnya. Saraf-saraf panjang dan tebal menggantung di sekelilingnya seperti jarring laba-laba, memanjang ke dinding di sebelahnya sampai ke langit-langit yang jauh di atas.

Tanpa peringatan, sepasang lengan panjang, besar, berotot, bercakar, dan tak berkulit muncul dari dinding. Kedua lengan itu akan meangkapmu entah kau berusaha lari atau tidak. Kau tak akan bisa lari dari renggutannya. Otak di dalam toples tadi tidak akan merespon pada apapun yang kau katakan atau lakukan, kecuali satu pertanyaan. Jika kau tidak sempat atau tidak bisa bertanya, kau akan dicabik-cabik, dipaksa utuk tetap hidup dan merasakan setiap rasa sakitnya, seraya disatukan ke dalam struktur katredal hidup itu. Tanpa pernah benar-benar mati atau hidup, tanpa mampu berteriak meski kau amat sangat menginginkannya, kau akan hidup sebagai bagian katedral hidup itu sepanjang waktu. Pertanyaan yang harus kau tanyakan sebelum menderita akibat takdir yang keji tersebut adalah, “Mengapa mereka memandang hina kehidupan?”

Tanpa jeda, otak itu akan membuka tengkorakmu, tanpa ada rasa sakit. Ia akan mencubit sedikit bagian untuk diberikan kepada otakmu. Kemudian kau akan menyadari, dalam yang rincian paling menyeluruh, setiap kelumit dan serpihan yang membentuk kehidupan, kehidupan. Seluruh pengetahuan, pencapaian, dan kemajuan umat manusia yang akan diberikan secara total dan itu sama sekali tidak berguna dibandingkan dengan ini. Hal ini telah membuat banyak orang gila dan jika kau juga tak bisa menanganinya, kau harus mengalami takdir yang sama, mencakar otakmu sendiri dan menghamburkan pikiranmu di seluruh jagat raya, tanpa pernah bersatu denganmu lagi. Tapi kau harus tetap fokus dan tenang, karena informasi ini kemungkinan besar adalah rahasia yang dijaga paling ketat di seluruh dunia baik itu dunia yang telah maupun belum diketahui dan tidak boleh dibicarakan pada siapapun kecuali pada tuhan yang sejati, jangan sampai kau mengundang kematian awal bagi manusia.

Jika kau masih menahan keteguhan hatimu, otak itu akan membiarkanmu pergi. Jangan membuang waktu, karena otak itu selalu tergoda untuk menambahkan daging ke dalam dirinya. Larilah lewat jalan tempatmu datang, dan begitu kau meluncur, kau akan berhenti di sebuah jalan buntu yag kering. Kau akan menemukan dirimu berada di bawah selimut di atas tempat tidurmu dalam posisi terbalik, dengan kakimu di bantal.

Serpihan pengetahuan tersebut adalah objek ke-79 dari 538. Kehidupan adalah apa yang kau ciptakan, maka lakukanlah dengan baik.



Source: http://theholders.org/?Holder_of_the_Flesh
Translate: Ambrosia Black
Picture: https://www.inprnt.com/gallery/darylart/exclusion-ritual/

1 comment: