Source : http://theholders.org/?The_Holder_of_Catastrophe
Translator : Ambrosia Perish
Di
negara manapun, di kota manapun, pergilah ke taman hiburan terbengkalai yang
bisa kau masuki. Temukan roller coaster terbesar di taman itu, tidak masalah
bagaimana kondisinya. Duduklah di sisi paling kiri di kereta pertama, kemudia
tutup matamu dan berbisiklah “Aku harap aku bertemu Sang Penguasa Malapetaka.”
Kau
akan merasakan coaster-nya mulai bergerak, kau sudah tak boleh membuka matamu,
atau kau akan menemukan dirimu meluncur dalam ruang hampa tanpa batas yang tak
akan pernah bisa kau tinggalkan. Coaster itu kemudian perlahan mulai naik, yang
rasanya sangat lama saat kau mendengar derakan relnya. Kemudian kau akan mendengar suara-suara berbisik padamu dan memintamu menyelamatkan mereka, tapi kau tak boleh menanggapinya, atau mereka akan membawamu ke ruang hampa yang sama tempat mereka berada.
rasanya sangat lama saat kau mendengar derakan relnya. Kemudian kau akan mendengar suara-suara berbisik padamu dan memintamu menyelamatkan mereka, tapi kau tak boleh menanggapinya, atau mereka akan membawamu ke ruang hampa yang sama tempat mereka berada.
Suara-suara
itu akan berhenti berbicara padamu dan keretanya akan mulai berhenti. Dengan
mata yang masih tertutup, kau harus menggenggam palang seerat yang kau bisa,
atau kau akan tertinggal selamanya. Setelah kau melakukannya, kau akan
merasakan dirimu terjungkir balik dengan kecepatan yang tak masuk akal. Udara
di sekitarmu akan mulai mendingin dan selanjutnya kau akan merasa seperti
membeku. Saat kau merasakan kereta di sekelilingmu menghilang, kau harus tetap
memegang palangnya karena hanya itu yang dapat tetap mengikatkanmu pada
kenyataan.
Secara
mendadak kau akan berhenti. Lepaskan palang, dan duduk dengan mata masih
tertutup sampai kau mendengar suara pawai karnaval yang riuh dari kejauhan dan
hanya setelah itu kau boleh membuka matamu, kau akan disambut oleh tenda sirkus
besar bergaris beberapa yard di depanmu, dikelilingi oleh padang rumput dan
orang-orang yang bahagia, muda maupun tua. Kau harus berjalan menuju ke tenda,
melihat ke pintu masuk kecil yang terselubungi kegelapan. Ketika kau
melanjutkan berjalan, pemandangan di sekelilingmu akan mulai berubah. Perlahan
padang rumput mati, musik karnaval melambat dan melemah dengan sangat sampai
mulai kedengaran berbelit dan kejam. Orang-orang membusuk di tempat mereka
berdiri. Mereka akan berteriak tersiksa dan memintamu untuk menolong mereka,
tapi kau tak boleh melihat langsung mereka, atau kau akan mengalami takdir yang
sama dengan ilusi-ilusi tersebut.
Kau
harus melanjutkan ke depan sampai kau akhirnya mencapai pintu gelap tadi. Masuk
ke dalam dan ijinkan dirimu tertelan kegelapan, namun jangan berhenti dan
menoleh ke belakang, jika kau lakukan, kau tak akan pernah menemukan jalan
keluar. Lanjutkan jalanmu ke ruang hampa itu sampai kau melihat cahaya redup di
kejauhan dan mulai mendengar isakan seorang pria. Ikuti kedua tanda ini, saat
kau mendengar tangisannya mengeras, sampai kau bisa melihat cahaya datang dari
pintu di dalam kegelapan.
Saat
kau berjalan melalui pintu, kau akan disambut oleh ruangan dari semen yang
dingin. Di sudut paling kiri, kau akan melihat pria menangis yang berkostum
layaknya badut sirkus, menutupi wajahnya dengan buku harian kecil. Kau harus
mendekatinya perlahan, selama itu tidak menjengkelkannya, sampai ia tepat di
dekat kakimu. Duduk di sebelahnya dan tanyakan, “Apa yang harus kita
korbankan?”
Badut
itu akan membacakanmu sebuah kutipan dari buku hariannya di sela isak
tangisnya. Tulisannya menjelaskan dengan detail tentang kematian orang-orang
tak berdosa dan kekuatan yang begitu jahat dan dingin yang dibawa oleh semua
ini. Saat ia membaca, ilusi akan muncul di sekelilingmu dan visimu akan melihat
setiap kematian dari setiap orang dalam cerita, yang mana banyak dibantai,
banyak yang dibunuh penyakit. Bagaimanapun, kau harus tetap melihat ke arah
sang badut, jika kau berpaling kau akan dijebak oleh ilusi ini dan kau akan
jadi bagian dari cerita itu sendirian.
Setelah
ia selesai, ia akan berhenti menangis. Ia akan menurunkan buku dari wajahnya,
memperlihatkan bahwa ia menderita borok yang sama dengan ilusi yang telah kau
saksikan sebelumnya. Ia akan memberikan padamu sebuah buku yang harus kau
terima. Ia memperingatkanmu bahwa kau tak boleh membaca buku harian itu
sendirian, atau kau akan menjadi gila.
Kemudian
ia akan berbisik, “Saat taruhannya tinggi, saat yang tepat untuk bermain
menjadi badut,” saat sisa tubuhnya mulai membusuk seperti ruangan di
sekelilingmu. Kau harus menutup matamu sekali lagi dengan tetap memegang
bukunya, dan menghitung tepat dua belas detik sebelum membukanya. Saat kau
melakukannya, kau akan menemukan dirimu di tempat duduk yang sama, di roller
coaster yang sama saat kau memulai ini tadi.
Buku
harian itu adalah objek ke-12 dari 538. Kejadian itu tak boleh dibiarkan untuk
terjadi lagi.
Yg object ke 538 apa ya?
ReplyDeleteMasih rahasia :)
Delete