Friday, February 27, 2015

THE HOLDERS SERIES : 12. THE HOLDER OF CATASTROPHE


Source : http://theholders.org/?The_Holder_of_Catastrophe
Translator : Ambrosia Perish


Di negara manapun, di kota manapun, pergilah ke taman hiburan terbengkalai yang bisa kau masuki. Temukan roller coaster terbesar di taman itu, tidak masalah bagaimana kondisinya. Duduklah di sisi paling kiri di kereta pertama, kemudia tutup matamu dan berbisiklah “Aku harap aku bertemu Sang Penguasa Malapetaka.”
Kau akan merasakan coaster-nya mulai bergerak, kau sudah tak boleh membuka matamu, atau kau akan menemukan dirimu meluncur dalam ruang hampa tanpa batas yang tak akan pernah bisa kau tinggalkan. Coaster itu kemudian perlahan mulai naik, yang
rasanya sangat lama saat kau mendengar derakan relnya. Kemudian kau akan mendengar suara-suara berbisik padamu dan memintamu menyelamatkan mereka, tapi kau tak boleh menanggapinya, atau mereka akan membawamu ke ruang hampa yang sama tempat mereka berada.
Suara-suara itu akan berhenti berbicara padamu dan keretanya akan mulai berhenti. Dengan mata yang masih tertutup, kau harus menggenggam palang seerat yang kau bisa, atau kau akan tertinggal selamanya. Setelah kau melakukannya, kau akan merasakan dirimu terjungkir balik dengan kecepatan yang tak masuk akal. Udara di sekitarmu akan mulai mendingin dan selanjutnya kau akan merasa seperti membeku. Saat kau merasakan kereta di sekelilingmu menghilang, kau harus tetap memegang palangnya karena hanya itu yang dapat tetap mengikatkanmu pada kenyataan.
Secara mendadak kau akan berhenti. Lepaskan palang, dan duduk dengan mata masih tertutup sampai kau mendengar suara pawai karnaval yang riuh dari kejauhan dan hanya setelah itu kau boleh membuka matamu, kau akan disambut oleh tenda sirkus besar bergaris beberapa yard di depanmu, dikelilingi oleh padang rumput dan orang-orang yang bahagia, muda maupun tua. Kau harus berjalan menuju ke tenda, melihat ke pintu masuk kecil yang terselubungi kegelapan. Ketika kau melanjutkan berjalan, pemandangan di sekelilingmu akan mulai berubah. Perlahan padang rumput mati, musik karnaval melambat dan melemah dengan sangat sampai mulai kedengaran berbelit dan kejam. Orang-orang membusuk di tempat mereka berdiri. Mereka akan berteriak tersiksa dan memintamu untuk menolong mereka, tapi kau tak boleh melihat langsung mereka, atau kau akan mengalami takdir yang sama dengan ilusi-ilusi tersebut.
Kau harus melanjutkan ke depan sampai kau akhirnya mencapai pintu gelap tadi. Masuk ke dalam dan ijinkan dirimu tertelan kegelapan, namun jangan berhenti dan menoleh ke belakang, jika kau lakukan, kau tak akan pernah menemukan jalan keluar. Lanjutkan jalanmu ke ruang hampa itu sampai kau melihat cahaya redup di kejauhan dan mulai mendengar isakan seorang pria. Ikuti kedua tanda ini, saat kau mendengar tangisannya mengeras, sampai kau bisa melihat cahaya datang dari pintu di dalam kegelapan.
Saat kau berjalan melalui pintu, kau akan disambut oleh ruangan dari semen yang dingin. Di sudut paling kiri, kau akan melihat pria menangis yang berkostum layaknya badut sirkus, menutupi wajahnya dengan buku harian kecil. Kau harus mendekatinya perlahan, selama itu tidak menjengkelkannya, sampai ia tepat di dekat kakimu. Duduk di sebelahnya dan tanyakan, “Apa yang harus kita korbankan?”
Badut itu akan membacakanmu sebuah kutipan dari buku hariannya di sela isak tangisnya. Tulisannya menjelaskan dengan detail tentang kematian orang-orang tak berdosa dan kekuatan yang begitu jahat dan dingin yang dibawa oleh semua ini. Saat ia membaca, ilusi akan muncul di sekelilingmu dan visimu akan melihat setiap kematian dari setiap orang dalam cerita, yang mana banyak dibantai, banyak yang dibunuh penyakit. Bagaimanapun, kau harus tetap melihat ke arah sang badut, jika kau berpaling kau akan dijebak oleh ilusi ini dan kau akan jadi bagian dari cerita itu sendirian.
Setelah ia selesai, ia akan berhenti menangis. Ia akan menurunkan buku dari wajahnya, memperlihatkan bahwa ia menderita borok yang sama dengan ilusi yang telah kau saksikan sebelumnya. Ia akan memberikan padamu sebuah buku yang harus kau terima. Ia memperingatkanmu bahwa kau tak boleh membaca buku harian itu sendirian, atau kau akan menjadi gila.
Kemudian ia akan berbisik, “Saat taruhannya tinggi, saat yang tepat untuk bermain menjadi badut,” saat sisa tubuhnya mulai membusuk seperti ruangan di sekelilingmu. Kau harus menutup matamu sekali lagi dengan tetap memegang bukunya, dan menghitung tepat dua belas detik sebelum membukanya. Saat kau melakukannya, kau akan menemukan dirimu di tempat duduk yang sama, di roller coaster yang sama saat kau memulai ini tadi.

Buku harian itu adalah objek ke-12 dari 538. Kejadian itu tak boleh dibiarkan untuk terjadi lagi.

2 comments: