Source : http://theholders.org/?The_Holder_of_Darkness
Translate by : Ambrosia Perish
Di
kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau rumah di
sekitarnya yang bisa kau datangi. Saat kau mencapai meja depan, mintalah tanpa
ragu untuk mengunjungi seseorang untuk mengunjungi seseorang yang memanggil
dirinya Sang Penguasa Kegelapan. Pegawai itu akan meledekmu tapi kau harus
tetap tenang setenang mungkin. Terus tanyai dia sampai ia berhenti memungkiri
dan menarik diri dari konternya untuk memandumu melewati koridor. Saat tindak
tanduknya berubah sama sekali, tetap hati-hati, jika kau mulai mendengar sebuah
desisan kecil yang mengerikan, kau harus
berbalik dan lari sejauh yang kau bisa, tutup telingamu, karena waktunya sedang buruk. Jika kau tidak melarikan diri tepat waktu, suara sayup-sayup tadi akan akan berubah menjadi geraman yang menyeramkan yang akan segera bergabung dengan jeritan pelan kesakitan yang berkelanjutan, sampai kegilaan membanjirimu dan membiarkanmu mati dalam siksaan yang menulikan telinga.
berbalik dan lari sejauh yang kau bisa, tutup telingamu, karena waktunya sedang buruk. Jika kau tidak melarikan diri tepat waktu, suara sayup-sayup tadi akan akan berubah menjadi geraman yang menyeramkan yang akan segera bergabung dengan jeritan pelan kesakitan yang berkelanjutan, sampai kegilaan membanjirimu dan membiarkanmu mati dalam siksaan yang menulikan telinga.
Jika
Si Pegawai tetap diam, ia akan membimbingmu ke pintu tertutup tanpa pegangan
ataupun kunci. Saat ia mendorongnya terbuka tanpa susah payah, kau akan melihat
sebuah tangga berliku yang mungkin akan membimbingmu ke lantai atas bangunan.
Pintunya akan tertutup di belakangmu dan kau tidak akan bisa mendorongnya
balik. Lewatkan ini, naiklah dan jangan menoleh ke belakang, atau kau akan
terjatuh ke dalam lubang tak berdasar yang sedang menunggu mangsa hidup untuk
dikunyah. Jangan menghitung langkah, dengan mengetahui berapa banyak langkahmu
akan menjadikanmu sinting. Salah satunya akan berkeriut, dan di titik itu kau
harus berhenti. Pintu lain seharusnya muncul di sebelah kirimu. Jika malah di
kanan, maka berdoalah untuk kematianmu agar dipercepat.
Masuki
ruangan itu perlahan, dan kegelapan yang membutakan akan turun padamu. Kau
perlu berjalan lurus ke depan, tersesat sedikit saja akan membuatmu diganyang
oleh makhluk penjelajah asing yang memperhatikanmu dengan mata nan buta dan
bernanah. Kau akan tahu bahwa kau telah tiba saat rasa dingin mencengkerammu.
Tepat saat itu, diamlah, atau kau akan mati di tangan Sang Penguasa yang sedang
berdiri persis di depanmu. Dalam gelap total, bahkan menutup matamu tidak akan
mencegahmu dari rupanya yang menakutkan. Ia akan terbentuk di dalam pikiranmu
sebagai monster terkasar yang pernah kau bayangkan dan kegilaan akan mencoba
merayap ke dalam otakmu selayaknya cacing di atas mayat busuk. Nafasnya yang
mengecam keras dan gumamannya yang konstan cukup akan membuatmu menangis, namun
disarankan untuk tidak mengucapkan apapun yang lebih keras dari sebuah ratapan,
karena kau mungkin akan membangunkan apa yang seharusnya tidak dibangunkan.
Satu-satunya pertanyaan yang bisa kau bisikkan tanpa harus dicabik-cabik adalah
“Apa yang mereka takutkan?”
Kau
akan merasakan pergerakan di sekelilingmu, saat rasa ngeri bergelora di
seberangmu. Kau akan mendengar penyakit tanpa nama dan tak tersembuhkan macam
apa yang akan menyerang dunia jika mereka ditakut-takuti, teror tak terhitung
yang mereka takuti akan terlancar pada orang-orang yang memiliki pikiran yang
lebih lemah dari mereka. Di tengah daftar kekejaman dari rasa sakit tanpa akhir
itu, dunia akan menderita, kau akan mendengar kebenaran keji yang mereka
takuti, yang mungkin akan terdengar begitu sederhana, hampir konyol. Jangan
bergerak lagi. Saat kepalamu hampir meledak, hal itu akan berhenti. Jika kau
masih bisa bergerak, kau akan menemukan sebuah pintu di depanmu yang akan
membawamu keluar dari ruangan. Di sana, di luar, sebuah jam pasir pecah akan
menunggumu.
Kau
boleh mengambilnya. Itu adalah objek ke-13 dari 538. Pengetahuanmu tentang apa
yang mereka takutkan terserah padamu untuk disebarkan, tapi kau mungkin tak
ingin menggunakan itu sebagai senjatamu untuk melawan mereka.
yg dimaksud mereka di paragraf terakhir itu apa ya?
ReplyDeleteI know, maybe itu senjata yg mereka takutkan itu org yg kita sayangi ehee
Delete