Di
kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau rumah
rehabilitasi yang bisa kau temui. Saat kau mencapai meja depan, mintalah untuk
mengunjungi seseorang yang memanggil dirinya “Sang Penjaga Langit”. Petugas
resepsionis itu akan mengabaikanmu sama sekali, dan kau akan jatuh pingsan di
atas lantai. Kau akan akan terbangun di tengah guyuran hujan tanpa suara,
kesunyiannya tidak tertahankan, dan tidak ada lingkungan; kau akan berjalan di
atas udara padat di tengah badai.
Dalam
keheningan tersebut gerombolan orang-orang berbusana hitam akan muncul dan
mulai mendekatimu; jangan takut. Buka bajumu dan bungkus tangan dominanmu
dengan baju tersebut dan berjalanlah ke arah mereka. Jangan berbicara. Saat kau
dekat dengan mereka tahan lenganmu ke depan dan singkirkan siapapun yang
menghalangi
jalanmu; jika kulitmu menyentuh salah satu dari mereka, keheningannya akan terpecah dan mereka akan melihatmu, dan itu berarti kau telah tamat.
jalanmu; jika kulitmu menyentuh salah satu dari mereka, keheningannya akan terpecah dan mereka akan melihatmu, dan itu berarti kau telah tamat.
Meneroboslah,
kau akan melihat seorang pria berpakaian merah darah; dia akan jadi
satu-satunya orang yang diam, dan satu-satunya orang yang bisa melihatmu.
Secara ganjil, sebuah lingkaran kosong akan terbentuk di sekelilingmu dan pria
itu, sementara yang lain akan tetap berjalan. Berdiri dan tunggulah; begitu
pria itu mengangkat tangannya dengan segera kau harus memecah keheningan:
“Berapa banyak yang akan binasa saat mereka disatukan?”
Semua
orang akan berhenti dan menoleh ke arahmu secara berirama, semuanya mengawasi
setiap gerakanmu. Begitu mereka semua menatapmu, kau harus bertanya, “Dan
berapa banyak yang akan melawan?”
Mereka
akan tertawa. Semuanya kecuali pria berjubah merah akan tertawa. Suara tawa
mereka akan menggetarkan setiap bagian dari langit tempatmu berpijak, namun kau
tidak boleh menyerah. Lanjutkanlah bertanya, “Dan berapa banyak yang akan
melawan?” Tawa mereka akan mengeras dan sosok mereka mulai memudar. Ketika
semuanya menghilang kecuali seseorang, tanyakan pertanyaan terakhir pada pria
berjubah merah: “Dimanakah tempat yang aman untuk kita?”
Pria
itu akan membungkuk padamu dan memudar; satu-satunya hal yang tertinggal adalah
jubah merah darahnya.
Jubah
itu adalah objek ke-71 dari 538. Ketika dikenakan jubah itu akan
mengembalikanmu ke langit ini, satu-satunya tempat aman saat mereka bersatu.
Source: http://theholders.org/?Holder_of_the_Sky
Translate: Ambrosia Perish
No comments:
Post a Comment