Thursday, May 7, 2015

THE HOLDERS SERIES : 14. THE HOLDER OF THE ADVERSARY


Source : http://theholders.org/?The_Holder_of_the_Adversary
Translate by : Ambrosia Perish

Di kota manapun, di negara manapun, pergilah melintasi jalan raya dan jalanan sepi sampai kau mencapai anak tangga bawah kota. Berjalanlah di antara orang-orang yang terbuang, pengemis, dan pemungut liar malang akibat tuntutan dari para penganggur. Kau harus mendatangi seorang pria berpenampilan berantakan di bawah sebuah pohon oak besar yang sedang memegang sebotol minuman keras di dalam kantong kertas, kaosnya ternoda keringat dan celananya berlumpur, jangan takut bertanya padanya kalau-kalau pria ini tahu tentang orang yang memanggil dirinya “Sang Penguasa Musuh”.
Kemungkinan besar, ia akan tersenyum dengan sengaja padamu seperti seorang teman lama yang baru saja kau ceritakan sebuah lelucon. Jangan gugup; pria ini tahu orang yang kau cari. Ketidakberuntungan kita seringkali adalah mengetahui sesuatu yang tak pernah kita impikan. Ia akan menuntunmu ke lubang got dan dengan santai menggeser penutup logam dengan sebelah sepatu butnya yang sangat kotor. Sambil melemparimu sebuah senter kecil yang berkedip tak menentu, ia akan mendorongmu ke dalam kegelapan.
Di dalam perut sistem pembuangan kotoran yang busuk, kau akan menyadari bahwa di sana tidak memuat sedikit pun bau busuk—sebenarnya tidak ada bau apa pun. Namun saat menghidupkan lampu dan melihat di sekelilingmu, kau akan melihat kau sedang ada di ruangan berbentuk lingkaran. Di temboknya akan bergantungan potongan tubuh-potongan tubuh yang busuk, mereka selamanya tergantung dalam keadaan setengah sadar, merasakan kesakitan dan kengerian dari tubuh yang remuk dan membusuk di sekelilingnya. Mayat-mayat mengotori lantai, dan kau mungkin melihat salah satu yang terdekat menyentuhmu. Jangan menjadi ciut. Memperlihatkan kepengecutan akan mengundang makhluk atau perwujudan yang tidak kau kenal.
Saat kau sudah mengamati sekelilingmu, baunya akan datang. Bau itu akan jadi hal yang paling mengerikan yang bisa kau bayangkan : kotoran manusia dan binatang, belerang, tubuh yang membusuk, daging yang terbakar. Kau akan ingin mencakar hidungmu dari wajahmu dan air mata akan hampir membutakanmu.
Tapi jangan gemetar, jangan lari, dan lawanlah dorongan untuk muntah itu. Kau akan menemukan sebuah pikiran dalam kepalamu. “Kita adalah sisa-sisa dari orang-orang yang tak akan bisa menghadapi Si Musuh.” Tidak ada sumber dari bisikan ini, walaupun mungkin saja bisikan ini meringkuk di sekitarmu seolah dibawa oleh bau busuk tadi. Tiba-tiba, tubuh-tubuh itu akan terpotong dan terpecah, satu demi satu, mengeluarkan lebih banyak bau amis dan membasuhmu dalam cairan tubuh mayat serta potongan sampah manusia yang penuh lumpur.
Mayat-mayat tersebut akan tenggelam ke dalam lantai, dan yang muncul berikutnya dari lumpur adalah makhluk dengan kecantikan yang murni. Pria, wanita, atau hal lain—itu tergantung dirimu. Akan mustahil untuk memalingkan pandangan dari orang yang rupawan dan telanjang itu sampai kau menyadari kalau makhluk itu adalah sebuah tiruan ideal dari dirimu. Percaya diri, rupawan menyakitkan hati, tersenyum lembut, senyuman yang sabar, ia akan menjadi segalanya yang dirimu pernah inginkan.
Kau akab dikuasai oleh rasa cemburu yang tiba-tiba, kemarahan total, kebutuhan untuk membinasakan dirimu yang sempurna tersebut. Jangan menyerah, tidak peduli seberapa kuat godaannya. Jika kau tergoda, kau akan dihukum dalam kemarahan Sang Musuh—sebuah siksaan abadi seperti Para Terkutuk yang sudah kau lihat sebelumnya. Hanya satu pertanyaan yang harus kau tanyakan ke makhluk indah itu. “Apa yang bisa mereka hancurkan?”
Sang Penguasa Musuh akan tertawa padamu dengan melodis, dengan merendahkan, dan akan menjelaskan padamu seolah kau adalah anak kecil yang bodoh jawaban dari pertanyaanmu itu. Ia tidak akan melewatkan satu detail pun, bahkan yang paling menakutkan. Meski begitu, cerita itu akan jadi menarik dan menenangkan untuk didengarkan, dan kau akan menemukan dirimu terpikat dalam pesona Sang Penguasa yang seperti daya tarik anak kecil. Kau mungkin menyamakan kisahnya dengan kisah yang sebelumnya pernah diceritakan kepadamu oleh orang yang dicintai atau pembimbingmu saat kau kecil, dan kau akan tahu kalau kau kini memiliki kunci untuk mengalahkan Sang Musuh—yang mana tak bisa diperoleh Para Terkutuk.
Di akhir cerita, Sang Penguasa akan bertanya, tersenyum senang, “Apa yang akan kau lakukan anakku?” Jika ia bertanya hal lain, atau memberitahumu sesuatu yang berbeda, maka takdirmu disegel, dan saat kau akhirnya keluar dari got, pria berantakan yang tadi kau temui akan menerkammu bagai binatang kelaparan, dan merobek-robekmu dengan gigi dan kuku, memangsa tubuhmu. Tidak ada yang selamat, selain pengetahuan bahwa hal itu akan terjadi.
Tak peduli bagaimana nasibmu, Sang Penguasa akan meletakkan sebuah objek di telapak tanganmu dan menutup tanganmu. “Kau tidak boleh membuka tanganmu sebelum kau bebas dari tempat ini,” ia berkata, sebagai pengganti selamat tinggal.
Sekarang, kau harus kembali dan pergi, jangan melihat ke belakang. Saat kau selamat dari blog ini, dan jika kau beruntung, kau boleh membuka jarimu. Yang kau temukan adalah mainan tentara plastik hijau.
Mainan itu adalah objek ke-14 dari 538. Ia mengerti bagaimana mengalahkan lawanmu, dan tidak diijinkan untuk menggabungkan sisanya.

No comments:

Post a Comment