Saturday, May 9, 2015

THE HOLDER SERIES : 16. THE HOLDER OF THE FUTURE


Source : http://theholders.org/?Holder_of_the_Future
Translated by : Ambrosia Perish

Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau rumah di sekitarnya yang bisa kau datangi. Saat kau mencapai meja depan, mintalah untuk menemui seseorang yang memanggil dirinya “Sang Penguasa Masa Depan”. Jangan mengikutinya jika Si Pegawai menawarkan untuk memperlihatkanmu jalan; ia bukan pemandu yang asli, dan akan membawamu ke dalam kegilaan. Pemandu yang asli akan diam saja dan menyerahkan padamu selembar kertas yang tertulis dalam garis darah dan api. Berjalanlah ke depan, konsentrasilah pada tulisannya. Jika fokusmu tidak goyah kau akan melewati meja dan
seorang pria lalu menemukan dirimu berada di lorong yang panjang dan tak terpakai. Mungkin pernah terlihat mewah, penuh warna, dan menjanjikan, tapi dinding-dindingnya sekarang bernoda dan permadaninya menghitam serta kotor.
Ketika kau melewati lorong bayang-bayangan akan berkedip di jendela yang tidakkau lihat sebelumnya. Itu terlihat seperti, dari sudut matamu, kau melihat teman-teman yang sudah lama mati memberimu isyarat, dan kekasih yang hilang dikembalikan, saat mereka menawarkan diri mereka padamu lagi. Suara-suara itu seperti membisikkan kalau jendela-jendela tersebut menahan kesempata kedua, peluang untuk menjadikannya kenyataan. Kau bisa memilih lagi, mereka tampaknya mengatakan itu, tapi kau tidak boleh mendongak dari kertas di tanganmu. Melakukannya akan membuatmu terlihat oleh sesuatu yang menontonmu dari luar, dan hal itu akan membuatmu tidak selamat.
Ceritanya berbeda dengan akhir lorong yang panjangnya mustahil. Beberapa mengatakan bahwa kau harus melanjutkan berjalan sampai kau mendapatkan kilasan dari kemungkinan masa depanmu di jendela. Yang lain secara tak langsung mengatakan semain dekat waktu bersatunya datang, orang dengan waktu tersingkat akan menemukan jalan ke akhir lorong. Jika surat itu benar, mungkin semua yang masuk akan menemukan jalan panjang di luar perhitungan mereka.
Kau mungkin hanya terus melihat kertas itu sampai akhir lorong dan bahkan di sana kau mungkin tak pernah melihat ke belakangmu. Pintu di depanmu akan menuntun menuju ruang dansa, yang sama seperti lorong, runtuh dari sinar kemewahan yang sebelumnya ke dalam noda dan keputusasaan. Majulah menuju kemuraman tersebut sampai pintu dan semua kesempatan untuk melarikan diri akan hilang di belakangmu.
Berjalanlah hati-hati. Sang Penguasa tetap mengawasimu sekarang.
Jalan di depan pernah dipakai untuk menuju tengah ruangan, tapi bagian tengah ruangan tersebut sudah tak disangga selama bertahun-tahun dan jalannya... mengapung. Kau mungkin tidak akan pernah menemukan jalanmu jika itu sudah mengaoung terlalu jauh, dan kau akan menghabiskan sisa hidupmu yang panjang dan tak wajar berharap kau memberikan dirimu kepada godaan jendela setengah berkedip tadi. Jika kau beruntung, bagaimanapun, kau akan menemukan satu titik dimana cahaya redup yang tersisa pudar seluruhnya dan di sana kau harus menutup matamu dan menunggu, tidak peduli apa yang terjadi selanjutnya. Jika kau menyenangkan Sang Penguasa, kau akan mendengar suara kucing mengeong lembut, dan kau akan merasakan ada kehangatan melingkari kakimu.
Kau harus tetap menutup matamu sampai sebuah suara bertanya padamu “Apa yang akan kau lakukan dengan benda-benda itu?” sebanyak tiga kali. Menjawab pertanyaan pertama dan kedua akan mengubah suara mengeong menjadi geraman bersamaan dengan sentuhan cakar seribu pisau cukur menusuk kerongkonganmu. Hanya setelah pertanyaan ketiga dan terakhir kau boleh membuka matamu.
Di depanmu akan terlihat seorang wanita berbaring di atas tempat tidur. Seperti ruangan sebelum kamar miliknya, wanita itu mungkin dulunya pernah luar biasa cantik, dan biarpun ia berbaring telanjang di tempat tidurnya, ia tetap saja genduk memuakkan. Kulitnya bopeng oleh luka baring dan daging yang mati serta sipilis yang berkembang. Ratusan kucing berkerumun di sekelilingnya; akhirnya salah satunya akan menghampiri untuk berdiri penuh harap di kakimu. Berbicaralah hanya dengan yang satu ini, bilang padanya “Aku akan lakukan apa yang harus kulakukan”.
Kucing itu kemudian akan mengajarimu bahasa kucing, dan saat kau sudah mempelajarinya, yang lain akan memberitahumu sebuah rahasia yang tidak pernah diperuntukkan pada telinga manusia. Kau tidak pernah boleh mengungkapkannya sampai saat kau tidak punya apa pun lagi di dunia ini untuk diberikan; kucing adalah makhluk pencemburu dan senang menyakiti siapa pun yang mengkhianati kepercayaan mereka.
Rahasia tersebut adalah yang ke-16 dari 538. Aku tidak boleh berbicara lebih dari ini.

2 comments: