Di
kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau rumah
rehabilitasi yang bisa kau datangi. Saat kau mencapai meja depan, mintalah
seseorang untuk memanggil dirinya “Sang Penjaga Masa Muda”. Si Pegawai akan
tersedak menahan tawa kekanakannya dan bangkit dari kursinya, mengisyaratkanmu
untuk mengikutinya. Lakukan, namun jangan menunjukkan emosi apapun selain
kesebalan, karena banyak makhluk sedang mengintaimu, menunggu kesempatan untuk
menghapus pikiranmu dan membuatmu memenuhi perintah jahat mereka. Si Pegawai
akan membimbingmu melalui bangunan, melompat dengan riang di sepanjang jalan
dan menyusuri lorong seenaknya. Tidak perlu kau mencoba untuk mengingat
jalannya, karena hal itu tidak ada gunanya. Setelah perjalanan yang terasa
seperti berjam-jam, ia akan berbelok ke sebuah ruangan
kosong dan berhenti mendadak, mengumumkan bahwa kau telah sampai. Ikuti dia dan tutup pintu dengan mantap, lalu menyingkirlah. Ia akan menunggu, berayun perlahan di atas tumitnya, kemudian melompat ke pintu, membukanya sambil menyeringai lebar.
kosong dan berhenti mendadak, mengumumkan bahwa kau telah sampai. Ikuti dia dan tutup pintu dengan mantap, lalu menyingkirlah. Ia akan menunggu, berayun perlahan di atas tumitnya, kemudian melompat ke pintu, membukanya sambil menyeringai lebar.
Di
luar pintu, terhampar sebuah padang rumput yang subur, yang sesak akan semangat
dan kehidupan. Ikuti pemandumu melewati ambang pintu dan berhentilah dimanapun
ia berhenti. Ia lalu akan melihat sekeliling dengan gugup, dan mencondongkan tubuhnya
padamu dengan kegelisahan di matanya; ia akan mengatakan satu kata yang aneh,
dan pergi, meningalkanmu melalui pintu dan menutupnya. Kau harus memastikan
bahwa kau tidak melupakan kata tadi.
Berjalanlah
ke depan dengan langkah yang kaku dan tegar, dengan tetap memasang roman muka
marah di wajahmu; penjaga-penjaga di tempat ini tahu kau tidak berasal dari
sini, namun mereka terlalu takut untuk menyerang… untuk saat ini.
Tetaplah
berjalan sampai kau menemukan hamparan bunga yang membentuk cincin, dan
melangkahlah ke dalam lingkarannya. Bunga-burnga akan langsung melayu, kecuali di
sedikit bagian tertentu. Pergilah ke arah sana, dan hanya ke sana, sebanyak 44
langkah, kemudian berhenti, belok kanan, dan maju 44 langkah lagi. Saat kau
berhenti untuk yang kedua kalinya, berbaliklah sepenuhnya. Kau seharusnya
berada di hutan lebat yang menghijau. Jika tidak, maka para penjaga tempat
ini telah mengumpulkan keberaniannya, dan tidak ada satu kuasapun di
tempat ini yang akan mencoba menyelamatkanmu.
Tatkala
kau tiba, segeralah mundur tiga langkah; kau akan bersandar pada sebuah pohon
besar. Sulur-sulur dan dahannya akan meliliti tubumu dan menahanmu di sana,
namun jangan melawan. Tidak peduli seberapa erat mereka menekanmu, kau tidak
boleh memperlihatkan wajah kesakitan, namun tetaplah membelalak ke depan, agar
pohon itu tidak memutuskan untuk menghancurkanmu. Saat pohon itu berhenti
tumbuh, beberapa anak kecil akan menghambur dari semak, tertawa dan bermain,
tak sadar akan keberadaanmu, dan membentuk lingkaran di sekliling pohon.
Sambil
mereka menari, mereka akan bernyanyi dengan suara yang menyenangkan, lagu
anak-anak yang naif, membuat pohon-pohon di sekitar mereka bergetar
tertawa. Apapun yang terjadi, jangan berbicara atau melunakkan wajahmu, tapi
tunggulah sampai mereka berhenti sebentar dan duduk untuk beristirahat. Salah
satu dari mereka akhirnya menyadari dirimu, dan bertanya apa yang sedang kau
lakukan di sana. Bilang pada mereka kau ingin bertemu Bapa, dan mereka akan
terkesiap serentak. Jika mereka mulai tertawa geli, maka kematianmu akan segera
datang, dibawa oleh makhluk-makhluk yang rupanya tak bisa dijelaskan dengan
kata-kata.
Katakan
lagi pada mereka dengan tegas bahwa kau ingin bertemu Bapa, dan pemimpin mereka
akan menundukkan kepalanya dengan murung, menggumamkan apa yang ia tahu padamu.
Ia akan berdiri dan berjalan pergi, meninggalkan anak-anak lain bersamamu.
Mereka akan mulai berbicara, pada sesamanya dan padamu, namun kau tidak boleh
menatap mereka, mendengarkan mereka, atau memikirkan apapun yang mereka katakan
padamu; mereka cuma ingin memecahkan topeng dinginmu dan menghindari hukuman.
Jika pembicaraan mereka berhenti, menggeramlah pada mereka, “Berhenti merajuk
dan bermainlah sendiri.” Kau harus terdengar semengancam mungkin , dan mereka
akan mulai bercakap kembali; tidak ada yang tau apa yang terjadi jika mereka
tetap diam.
Ketika
anak kecil sebelumnya akhirnya tiba, ia akan duduk kembali, dan sosok
berkeriput yang tinggi akan muncul dari semak belukar. Ia akan menatapmu,
dengan wajah sebal yang suram menyamai ekspresimu, dan ingin tahu alasanmu
datang kemari, dibanding datang ke tempat lain. Melotot padanya dan tanya, “Memangnya
itu penting?” Sosok itu akan menghela napas muram, dan mulai mengomel panjang
lebar tentang kebodohan masa muda; tetap diam, karena ia tidak menyukai interupsi.
Akhirnya saat ia mereda, ia akan bertanya lagi kenapa kau di sini. Tanyalah
padanya, “Makhluk apa mereka sebelum ini terjadi?”
Mata
pria tua itu akan berkilat oleh rasa pengertian, dan ia akan duduk di batu
terdekat dan mulai berbicara. Ia akan memberitahumu, dalam segala rincian yang ada, makhluk apa saja mereka dari waktu ke waktu, saat masih terdapat serpihan
kebaikan di dalam sesuatu yang mereka simpan. Ia akan menjelaskan, dengan suara
yang berat, waktu-waktu yang lebih tenang, dan memberitahumu peristiwa yang
memijarkan keruntuhan mereka. Setiap
penghinaan, setiap delusi, setiap mimpi yang hancur akan ditelanjangi oleh
kata-katanya. Seraya ia berbicara, hutan lebat menghijau di sekitarmu akan menghitam,
dengan tanah kering, pohon-pohon membusuk, tetumbuhan setengah terurai dan
tercemar; jangan mengubah ekspresi, dan tahan pandanganmu pada pria itu.
Kisahnya
akan berakhir dengan “Lihat apa yang telah mereka lakukan pada anak-anakku?”
Figur-figur kecil yang tadinya duduk di sekitarmu kini telah berubah menjadi
mayat-mayat borok, mereka semua memandangmu dengan kilatan kesedihan di wajah
mereka yang membusuk, memohon untuk dibebaskan. Mereka semua akan berdiri, dan
berlari kecil ke arahmu, sementara Bapa mereka mengatakan padamu bahwa rasa
lapar mereka harus terpuaskan. Sekarang, dengan suara terkerasmu, teriakkan
satu kata yang diberitahukan padamu saat kau tiba tadi. Jika kau lupa, atau
salah sebut, maka kau akan menghabiskan sisa keabadianmu sebagai makanan dari anak-anak
itu.
Katakan
dengan tepat, dan mereka akan jatuh ke tanah, mencengkeram telinga mereka, dan belukar
yang menahanmu di pohon akan hancur. Ambil potongan kayu terbesar yang bisa kau
temukan, berlarilah ke arahnya, dan tusuk lehernya dengan kayu itu. Sambil ia
tersedak oleh darahnya sendiri, ia akan mengacungkan setangkai bunga mawar
tinggi-tinggi. Ambil mawar itu dari tangannya, saat kegelapan menyelimutimu,
mencekikmu dan memaksamu mati seperti dia.
Begitu paru-parumu terasa seperti akan meledak, kau akan menemukan dirimu sedang
berada di pintu dari tempat yang kau sebut rumah, menghirup udara dan
mencengkeram bunga dalam genggaman lembabmu.
Mawar
itu adalah objek ke-87 dari 538, Kenangan Nestapa. Mawar itu melambangkan
kemurnian yang pernah ada, namun tidak akan pernah bisa kembali lagi.
Source: http://theholders.org/?Holder_of_Youth
Translate: Ambrosia Black
Picture: https://es.best-wallpaper.net/Pink-rose-stones-black-background_wallpapers.html
No comments:
Post a Comment