Monday, February 4, 2019

THE HOLDERS SERIES: 85. HOLDER OF SORROW



Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau rumah rehabilitasi yang bisa kau datangi. Saat kau mencapai meja depan, mintalah untuk mengunjungi seseorang yang memanggil dirinya “Sang Penjaga Duka”. Si Pegawai akan cemberut dan menggigit bibirnya. Dengan bimbang, ia akan memandumu jauh ke dalam institusi sampai kau mencapai sebuah pintu besi yang hangus dan berkarat. Ia akan membuka pintu tersebut untukmu, dan kau harus memasuki kegelapan di dalamnya tanpa bersuara sama sekali. Begitu kau berada di dalam, pegawai itu akan menutup dan mengunci pintu itu secara hati-hati.

Kau akan mendengar banyak teriakan dari jiwa-jiwa yang tersiksa beberapa meter di depanmu. Kapanpun jika teriakan tersebut berhenti, cepatlah berteriak sekeras-kerasnya,
“Aku tidak merasa kasihan padamu!” Jika mereka tidak berteriak lagi, berharaplah mati dengan cepat, karena tiada gunanya mencoba berlari. Namun, jika suara teriakannya kembali, berjalanlah terus ke depan dalam kegelapan. Berjalanlah terus sampai kau melihat seberkas cahaya redup berpendar di depanmu. Saat itu terjadi, segeralah berhenti dan menataplah ke sana.

Kau akan tergoda untuk melihat kepada wajah-wajah makhluk sekarat yang bergelantungan di dinding, dan mereka akan memohon pertolongan padamu. Jangan jawab tangisan mereka, karena jika kau memalingkan pandanganmu dari cahaya, pikiranmu dengan cepat akan terkoyak dan reflek kau akan mencungkil matamu.

Cahaya itu akan mengungkap sosok seorang pria yang berdiri memunggungimu, dan kehadirannya akan meredakan teriakan-teriakan di sekitarmu. Ia hanya akan merespon satu pertanyaan: “Siapa yang akan terselamatkan saat mereka bersatu?” Ia akan berputar untuk memandangmu, dan menjawab pertanyaanmu dalam rincian yang menyiksa. Jangan menginterupsi ceritanya. Hal yang akan terjadi jika kau melakukan itu tidak akan bisa dijelaskan bahkan oleh kriminal yang paling sakit dan gila sekalipun dalam sejarah dunia.

Begitu ia selesai bercerita, ia akan memberikanmu sesuatu yang terlihat seperti sebuah batu biasa. Ia akan mundur dari hadapanmu, pendaran cahaya misterius tadi pun memudar. Kata-kata ini mulai akan berdering di dalam pikiranmu, “Barangsiapa yang tidak berbuat dosa, ia akan melemparkan batu yang pertama”. Pejamkan matamu dan hitung sampai sepuluh. Saat kau membuka mata kau akan berdiri di depan meja depan institusi.

Batu tersebut adalah objek ke-85 dari 538. Batu itu hanya boleh dilemparkan ketika mereka bersatu.


Source: http://theholders.org/?Holder_of_Sorrow
Translate: Ambrosia Black
Picture: https://www.youtube.com/watch?v=UQ4edCT0Ems

No comments:

Post a Comment