Thursday, October 19, 2017

THE HOLDERS SERIES: 64. HOLDER OF NATURE




Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau rumah rehabilitasi yang bisa kau datangi. Saat kau mencapai meja depan, tutup telingamu dan mintalah pada pegawainya untuk mempertemukanmu dengan seseorang yang memanggil dirinya dengan sebutan “Sang Penjaga Alam”. Jika kau tidak menutup telingamu, berdoalah pada setiap dewa yang kau tahu untuk menenangkanmu dari hal apa yang akan terjadi selanjutnya. Si Pegawai akan berdiri dan mulai berteriak dalam bahasa yang asing, dengan suara yang lebih kejam dari suara Setan atau iblis manapun di jenisnya. Mendengar suaranya dengan jelas akan membinasakan pikiranmu dengan cepat, membiarkanmu menderita rasa sakit yang jauh lebih besar dari api neraka selama sisa hidupmu. Bahkan dengan telingamu yang tertutup, kepalamu akan merasa seolah terbakar sementara si
pegawai berbicara dengan lidah jahatnya. Begitu ia selesai, tunggulah sepuluh detik sebelum membuka telingamu, karena sisa kejahatan masih tertinggal di udara. Setelah sepuluh detik, buka telingamu, dan letakkan tanganmu di kening, katakan, “Pada awalnya.” Begitu kau mengatakannya, si pegawai akan membuka mulutnya dan sebuah portal akan muncul. Jika kau melangkah ke dalamnya dengan takut-takut, ia akan menutupnya saat kau sedang setengah jalan, menjebak jiwamu di dalam neraka kegelapan yang berhubungan dengan dimensi lain selamanya.

Jika kau berhasil melaluinya dengan aman, kau akan menemukan dirimu berada di dalam sebuah taman. Taman yang lebih indah dan subur dari hutan atau rimba yang diketahui oleh manusia, iblis, dan malaikat. Taman itu seperti membentang tanpa akhir, dan di depanmu, kau akan melihat sebuah jalan. Ikuti jalan itu, namun jangan tersesat, karena jika kau tersesat binatang buas dari taman akan menyerangmu dan dengan perlahan mulai merobek lapisan-lapisan tubuhmu lama sekali, dan kau akan tetap tersadar.

Setelah perjalanan yang terasa seperti lima menit sampai lima bulan, kau akan menemukan sebuah rumah yang aneh. Ketuk pintu depannya, dan jika kau mendengar sebuah suara berkata, “Kau tidak diterima di sini, orang asing,” maka tidak ada harapan lagi untukmu. Tidak ada doa yang bisa menyelamatkanmu di sini. Kematianmu akan jadi sangat mengerikan. Jika kau mendengar suara itu mengatakan, “Silahkan masuk,” kau boleh membuka pintunya dan masuk. Ia menerimamu.

Di dalam, kau akan melihat seorang pria tua di kursi batu, membaca dengan bantuan cahaya api. Ia akan merespon pada satu pertanyaan saja, “Apa yang memulai semua ini?” Pria itu akan mulai mengubah bentuknya di depanmu. Keriput di wajah dan lengannya akan mulai luntur, dan ototnya akan mulai terbentuk, seolah ia menjadi semakin muda. Ia akan berdiri dan memintamu untuk menghampirinya. Jangan. Sebanyak apapun ia berusaha untuk kau menurutinya, jangan. Tatap matanya secara langsung, dan tanpa memutus kontak mata, tanya sekali lagi, “Apa yang memulai semua ini?”

Saat kau mengatakan ini lagi, api tadi akan melompat dari tungku dan mengepung si pria. Ia akan mulai berbicara, dalam suara senyaring laut yang bergemuruh, namun sehalus angin sepoi-sepoi yang lembut. Ia akan menjelaskan permulaan kehidupan, objek-objek, dan seluruh alam semesta. Saat ia selesai, apinya akan padam, dan pria itu akan menghilang. Di tempatnya berdiri akan ada sebuah batu pualam tergeletak di lantai. Pualam ini berwarna semerah api, namun juga sebiru lautan. Sebening angin, namun juga sehitam tanah. Jangan mencoba untuk memahami batu pualam ini, karena hal itu akan memelintir batinmu dalam kegilaan.

Ambil batu itu dan pergilah melalui pintu tempatmu datang, dan kau akan kembali ke lobi utama institusi.

Batu pualam tersebut adalah objek ke-64 dari 538. Kau mengendalikan elemen-elemen itu sekarang.


Source: http://theholders.org/?Holder_of_Nature
Translate: Ambrosia Perish

2 comments: