Di
kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau rumah
rehabilitasi yang bisa kau datangi. Saat kau mencapai meja depan, mintalah
tanpa ragu untuk mengunjungi seseorang yang memanggil dirinya “Sang Pemegang
Keselamatan”. Petugas itu akan memberi senyum penuh arti dan mengisyaratkanmu
untuk mengikutinya. Kau akan dibawa keluar menuju sebuah sumur yang tua dan
terbengkalai dengan beberapa batu penyusun yang hilang, dan petugas tadi akan
memberimu sebuah kunci sebelum kembali ke posnya.
Jika
kau melihat ke dalam sumur, kau akan menemukan sebuah tangga tua berkarat
terbentang turun ke arah kedalaman yang seolah tanpa batas. Jika kau memilih
untuk turun, kau akan mendengar suara angin bertiup melewatimu. Mungkin saja
menurutmu
terdengar seperti kidung surgawi, atau raungan mengerikan dari yang terkutuk. Tidak ada cara untuk mengetahui yang mana yang akan kau dengar. Jika anginnya berhenti kapanpun, diamlah, meskipun kau sedang tergantung dengan satu tangan, karena makhluk yang mengerikan tidak terkatakan sudah memasuki lubang. Jika kau benar-benar sangat diam, dan sangat beruntung, kau akan merasakan angin karena makhluk itu melewatimu. Tetapi, jika kau mendengar geraman buasnya, akan sangat bijak untuk membiarkan dirimu jatuh, dan berharap kau mencapai dasar lubang ini sebelum makhluk itu mencapaimu.
terdengar seperti kidung surgawi, atau raungan mengerikan dari yang terkutuk. Tidak ada cara untuk mengetahui yang mana yang akan kau dengar. Jika anginnya berhenti kapanpun, diamlah, meskipun kau sedang tergantung dengan satu tangan, karena makhluk yang mengerikan tidak terkatakan sudah memasuki lubang. Jika kau benar-benar sangat diam, dan sangat beruntung, kau akan merasakan angin karena makhluk itu melewatimu. Tetapi, jika kau mendengar geraman buasnya, akan sangat bijak untuk membiarkan dirimu jatuh, dan berharap kau mencapai dasar lubang ini sebelum makhluk itu mencapaimu.
Setelah
makhluk buas itu lewat, tunggu waktu yang tepat untuk turun lagi. Kau akan
segera kehilangan pemandangan dari jalan masuk. Jangan repot-repot menyalakan
sesuatu karena kegelapan lubang tersebut menelan segala bentuk cahaya. Setelah
lama sekali, kau akan mencapai dasar lubang, dan merasakan sentuhan cahaya,
karena di sana terdapat sebuah lilin kecil.
Ketika
kau melihat sekeliling, kau akan melihat bahwa kau berada di sebuah ruangan
kecil, yang hanya sedikit lebih lebar dari lubang sumur yang baru saja kau
berhasil lewati. Akan ada sebuah pintu kayu, yang tidak mencolok dan tua, di
seberang tempat kau mendarat. Tidak perlu mencari tangga tadi, karena tangga
itu telah lenyap. Dekati pintu itu dan ketuk sebanyak tiga kali, dengan pelan.
Jika kau tak mendengar apapun, berdoalah untuk kematian yang cepat, karena
tidak ada jalan untuk melarikan diri dari apa yang menantimu sekarang. Tetapi,
jika kau mendengar suara perempuan berkata, “Masuklah, sayang, aku sudah
menunggumu” maka bukalah pintu itu dan masuklah dengan perlahan.
Kau
akan menemukan dirimu berada dalam sebuah ruangan yang tidak lebih besar dari
lemari. Seorang wanita yang muda dan cantik duduk di seberangmu, di atas sebuah
peti tua. Ia hanya akan menjawab satu pertanyaan: “Jika mereka bersatu, apa
yang bisa menyelamatkan kita?” Ia akan lanjut menjelaskan, dalam rincian yang
mengerikan, satu-satunya jalan untuk menghentikan mereka saat mereka bersatu nanti.
Banyak orang menyerah di ruangan ini, namun kau tidak boleh membiarkan hal itu
terjadi. Karena bila kau melakukannya, wanita itu akan mengungkapkan wujud
aslinya, dan kematianmu akan terjadi secara perlahan dan menyakitkan diluar
ukuran makhluk fana. Jika kau berhasil, wanita itu akan melepaskan ratapan yang
menyakitkan dan menghilang, meninggalkan petinya. Kunci yang diberikan tadi
padamu akan membukanya.
Benda
di dalam peti itu adalah objek ke-62 dari 538. Terserah padamu jika benda itu
harus bergabung dengan keluarganya.
Seperti
kisah yang diceritakan wanita itu, biarkan perlindungan ini melawan
keputusasaan. Jika apa yang ia katakan terjadi, tiga dari Yang Terbinasakan
akan selamat dan lahir kembali.
Source: http://theholders.org/?Holder_of_Salvation
Translate: Ambrosia Perish
Hmm, agak sulit buat mahami yang 2 terakhir,, gtapi tetep like dahh...
ReplyDeleteMaap baru sempet berkunjung :v
Kita cuma bakal paham setelah ngomong sama cewek itu sih :')
DeletePernah nyoba iseng tanya ke rsj di jogja, kayak bingung dianya dan gw pergi :v, masih sayang nyawa kalo beneran :p
ReplyDeleteEh lu beneran nyoba bro? :v.
DeleteJogja lagi, berarti kita sekota dong
Masih untung gak dianggap pasien ama tuh petugas.
DeleteYalord ngakak aing XD
Delete