Di
kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau rumah
persinggahan yang bisa kau datangi. Saat kau mencapai meja depan, mintalah
untuk mengunjungi seseorang yang memanggil dirinya “Sang Pemegang Bumi”. Si
pegawai akan tertawa keras, menarik perhatian satu pengunjung lain. Si pegawai
akan tetap duduk, namun orang yang tertarik tadi akan memanggilmu. Jangan tanya
apapun padanya saat ia menuntunmu ke sebuah lemari sapu bekas jauh di dalam rumah
sakit jiwa tersebut. Ia akan membuka pintunya untukmu dan menunggumu untuk
memasukinya lebih dulu; jangan lakukan ini, atau tangga di dalam pintu akan
hilang dan kau akan terjerembab selamanya ke dalam kegelapan yang dingin.
Daripada itu, beritahu ia, “Aku tidak akan berani melihat pemandangan-pemandangan
itu sebelum dirimu”. Jika ia mempercayaimu, ia akan
mengangguk pelan dan masuk, dan kau harus memasukinya. Jika tidak, bersyukurlah karena kau cukup jauh di dalam rumah sakit tersebut sehingga tidak seorang pun bisa mendengar teriakanmu.
mengangguk pelan dan masuk, dan kau harus memasukinya. Jika tidak, bersyukurlah karena kau cukup jauh di dalam rumah sakit tersebut sehingga tidak seorang pun bisa mendengar teriakanmu.
Tatkala
kau menuruni tangga, kau akan mendengar seruan-seruan jijik datang dari segala
penjuru, terutama dari atasmu. Tetaplah melatih matamu demi kegelapan di
bawahmu (karena pria tadi telah lenyap dalam gelap, meski kau akan mampu
merasakan kalau kau tak sendiri). Kau tidak pernah boleh melihat ke atas, atau
iblis-iblis dan keturunan dari neraka di sana yang melihatmu, mengejekmu, akan
turun, mencabik dagingmu dari tulang-belulangmu; menguras darahmu,
merobek-robek otot beserta uratmu dalam sekejap.
Seraya
kau menuruni tangga, kau akan mendapati atmosfirnya menjadi semakin terasa
seperti kuburan, dan meski kau masih bisa mendengar iblis-iblis di atas,
rasanya akan seperti akhirnya ada langit-langit di atas sana. Kau harus menaati
peringatan tidak pernah melihat ke atas tadi sepenuhnya. Setelah melewati waktu
yang sulit dipercaya lamanya, kau akan menginjakkan kaki di atas tanah yang
padat dan lembut lagi. Jika iblis-iblis di tangga tadi sudah menghentikan
seruannya, kau tidak akan melihat tanah hidup-hidup. Jika tidak, kau akan berharap
mereka diam, karena sekarang adalah kesempatanmu untuk bertanya satu-satunya
pertanyaan kepada entah kegelapan bagian mana yang akan merespon. Kau harus
bertanya dengan tegas, “Bagaimana bisa mereka berhenti?”
Saat
kau melakukannya, raungan-raungan mengerikan akan keluar dari bawah kakimu,
meskipun kau masih bisa merasakan tanah di sana. Kau akan dapat merasakan pria
yang membimbingmu kemari tadi berbalik. Matanya akan terasa menusuk matamu,
biarpun kau tak bisa melihatnya. Kau tidak boleh melihat ke bawah atau
sebaliknya, seketika meragukan pandanganmu dari kegelapan di depanmu.
Raungan-raungannya akan berlanjut, tanpa kata pada awalnya, namun sebuah suara
lelaki yang kuat akan menuntun mereka berbicara serentak. Mereka akan
memberitahumu satu hal yang bisa mencegah akibat dari bersatunya semua objek,
namun hal itu akan terjalin bersama setiap konsekuensi akhir karena
melakukannya. Mereka akan memberitahumu langit berhujankan api, dengan
sungai-sungai mengalirkan merahnya darahmu, dan mereka akan bercerita lebih
banyak lagi.
Setelah
konsekuensi-konsekuensinya selesai, lampu akan menyala. Pria yang menuntunmu kemari
akan menghilang. Di tempatnya akan ada sebuah objek yang tidak bisa kau lihat
di tempat ini, jangan sampai hal ini membuatmu jadi benar-benar sinting. Kau
harus sesegera mungkin menutup matamu begitu lampunya menyala dan merasakan sekitarmu
dengan buta objeknya yang hangat dan bertekstur keras di atas lantai. Jika kau
tak menutup matamu, kau akan melihat terbuat dari apa tanah tersebut:
mayat-mayat manusia dengan isi perut terburai, semuanya kehilangan mata mereka,
walau mulut-mulut mereka masih bernapas. Jika kau melihat pemandangan ini dan
tidak segera menjadi gila, kau akan menjadi salah satu dari mereka, bergabung
ke dalam tanah setan.
Jika
kau berhasil mengambil objeknya, kau akan dikirim ke bagian luar rumah sakit
jiwa, dimana kau boleh membuka matamu.
Batu
granit itu adalah objek ke-43 dari 538. Walau kau tahu bagaimana menghentikan
mereka bersatu, kau tidak akan bisa melakukannya.
Source : http://theholders.org/?Holder_of_Earth
Translate : Ambrosia Perish
No comments:
Post a Comment