Sunday, February 5, 2017

THE HOLDERS SERIES : 41. HOLDER OF SOLITUDE

  

Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau rumah persinggahan yang bisa kau datangi. Saat kau mendekati meja depan, tetapkan pandanganmu pada lantai. Jika pandangamu mengeluyur, maka kau sudah gagal. Di meja, jangan menggerakkan atau menukar pandanganmu sampai si pegawai membuat suara, mengenali keberadaanmu. Tanpa mendongakkan matamu, bertanyalah padanya tentang orang yang dikenal dengan nama “Sang Pemegang Kesendirian”. Ketika kata ini keluar dari bibirmu suara gong besar akan berbunyi, menggetarkan tanah tempatmu berdiri. Saat bunyi gong berubah menjadi sepi, kau akhirnya akan mampu melihat sekelilingmu.

Kau akan menemukan dirimu berada di bawah langit aneh yang luas dan gurun mengerikan, dengan hanya jalan batu yang dingin menuntun menuju kaki langit. Semakin
cepat kau siaga akan gurun tak berkehidupan ini, kau harus segera bergerak, karena mereka tahu kau di sana. Dan mereka tak menerima orang luar dengan baik.

Jika awan-awan berkumpul di langit dan kegelapan mengganggu jalanmu melintas menuju kaki langit, tutup matamu dan berlututlah. Tidak satu makhluk fana pun pernah membiarkan sorot matanya bersandar pada penghuni dunia ini. Ketika kau berlutut, kau harus memohon: “Aku tidak mengetahuimu, atau pun memiliki keinginan untuk itu. Namun jalanku ada di sini dan aku harus mengikutinya.” Jika kau sudah mengucapkan kata-kata ini, tunggulah penghakimannya. Jika mereka memilih untuk menginjinkan kehadiranmu, kau akan merasakan mereka mundur; jika mereka memutuskan sebaliknya, maka hal ini bukanlah takdirmu. Berharaplah mereka mengakhiri keberadaanmu dengan cepat.

Di akhir jalanmu telah menunggu sebuah pilar obsidian. Di puncaknya bertengger sebuah gargoyle obsidian, menatap kedatanganmu. Gargoyle itu hanya akan bangkit pada suara dari satu pertanyaan: “Siapa yang seharusnya binasa?” Saat kata-kata ini diucapkan, gargoyle itu akan hinggap di atasmu, dan sayap-sayapnya akan membungkusmu dalam kegelapan. Di sana ia akan memperlihatkan padamu kehidupan umat manusia sebagai bintang dalam gelap, dan sebagai bintang kau akan menyaksikan mereka berkelip dan mati. Selama beribu-ribu tahun kau akan menonton kematian-kematian mereka yang datang sebelum kematianmu maupun setelah kematianmu. Dan kau harus mengalami kesepian mereka saat menonton mereka mati, merasakan bagaimana mereka benar-benar terpisah satu sama lain.

Peristiwa ini akan berlanjut sampai kewarasanmu terkoyak atau hingga satu cahaya tersisa. Dan juga gargoyle tadi akan berkata: “Kematianmu bukanlah hakku untuk mengungkapkannya padamu, dan itu bukanlah hal yang kau cari.” Kata-kata ini akan bergema di dalam kepalamu sampai hari dimana tugas ini selesai. Sekali lagi kau harus menutup matamu, jangan sampai kau tetap memandang pada cahaya terakhir yang tersisa, dan gargoyle itu akan menelanmu. Saat kau menutup mata, kau akan merasa seperti terempas di sepanjang dimensi, berputar terus-menerus sampai hanya tanah yang padat menjadi satu-satunya ingatanmu yang samar. Saat itu kau akan dilempar ke lantai batu, dan rasanya seperti dilahirkan kembali, seolah kembali ke dalam cahaya setelah selamanya berada dalam kegelapan.

Dan tatkala kau membuka matamu kau akan melihat ruang dansa raksasa yang runtuh, lantai marmer yang retak ditutupi daun-daun mati. Jauh di akhir ruangan kau akan melihat seberkas cahaya, memanggilmu. Saat kau maju menuju cahaya itu kau akan dapat melihat sesuatu tergantung di dinding; sebuah perisai burung berhiaskan simbol-simbol bernuansa kematian, simbol-simbol itu kelihatannya hidup dan berdenyut. Kau hanya perlu mengambilnya dari dinding itu untuk memilikinya.

Ketika perisai itu lepas dari dinding kau akan kembali ke meja depan dimana si pegawai menatapmu dengan seksama. Ia tahu apa yang telah kau mulai dan ia tidak suka itu.

Perisai yang kau pegang di tanganmu adalah objek ke-41 dari 538. Berdoalah benda itu bisa melindungimu dari sesuatu yang akan segera datang.


Source : http://theholders.org/?Holder_of_Solitude
Translate : Ambrosia Perish

Lihat The Holders Series yang lain di sini.

No comments:

Post a Comment