Saturday, May 19, 2018

THE HOLDERS SERIES: 78. HOLDER OF RAILS



Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke stasiun kereta api manapun yang bisa kau datangi. Sang Penjaga kali ini akan menguji kesabaranmu, dan ketidaksabaran akan membuatmu terbunuh. Begitu sampai, datangilah seorang pegawai yang paling dekat jaraknya denganmu dan mintalah untuk bertemu dengan “Sang Penjaga Rel”. Jika raut keraguan dan ketakutan tampak di wajah pegawai itu, kau berada di tempat yang benar, namun jika ekspresi serakah dan bernafsu yang terlihat, pergilah dari stasiun itu dan teruslah berlari. Kau akan mendengar suara tidak manusiawi di belakangmu, seperti suara dari seekor anjing gila mengejarmu, namun jangan menoleh ke belakang, karena jika kau menoleh, wajah pegawai yang kini telah berubah ganjil dan menyeramkan layaknya iblis akan mengirim rasa takut yang melumpuhkan ke sekujur tubuhmu, dan kau akan
ditangkap, diperkosa, dan dimangsa untuk selamanya, selamanya merasakan semua sensasi rasa sakitnya seolah kau baru mengalaminya pertama kali. Tetaplah berlari sampai suara tersebut lenyap atau sampai setiap usahamu dalam menghela napasmu terasa seperti merobek paru-parumu layaknya kertas tisu murahan. Dengan penuh pengampunan, kau akan pingsan. Saat kau terbangun, pegawai tadi akan menghilang dan orang baru akan menggantikannya di stasiun tersebut.

Namun, jika kau berada di tempat yang benar, pegawai itu akan membawamu ke sebuah elevator. Sebelum pintu elevator terbuka, pejamkan matamu. Saat kau mendengar bel, tunggulah selama 5 detik, kemudian maju 3 langkah. Berputarlah 180 derajat dan biarkan matamu tetap terpejam. Pegawai itu akan masuk bersamamu dan menekan tombol. Kau tidak akan pernah tau di lantai mana kau akan berakhir, jadi jangan resah. Hal yang sama akan terjadi terus menerus. Kau akan berada di elevator selama berjam-jam, dengan elevator turun menuju ke bawah. Kau akan mendengar bel dan pintunya akan terbuka. Si pegawai akan berkata, “Di sinikah tujuanmu?” Jangan menjawab, jangan membuka mata. Sesaat kemudian, ia akan mendesau dan pintunya akan tertutup. Kau akan turun ke lantai lain dan akan terdengar suara dengungan, bukannya bel. Ia akan berkata, “Lantai terakhir.” Ambil 7 langkah ke depan dan tunggulah selama 30 detik sebelum membuka matamu. Kau akan berada di sebuah lorong panjang yang gelap dengan tembok putih tua yang penuh oleh noda. Darah akan megalir perlahan dari atas tembok. Jangan mengindahkannya dan berjalanlah. Berjalanlah agak cepat, namun jangan terlalu cepat atau berlari. Para iblis yang bersembunyi dalam bayang-bayang menyukai mangsa yang cepat, baumu secara perlahan akan membuat mereka meliar kelaparan.

Saat kau mencapai ujung lorong, akan ada sebuah pintu tanpa kenop. Dorong pintu itu hingga terbuka dan kau akan berdiri di puncak sebuah eskalator. Kelihatannya eskalator tersebut menurun ke dalam kegelapan tanpa batas, namun jangan biarkan pikiranmu bimbang dan jangan biarkan keberanianmu goyah. Kau telah sampai sejauh ini; tidak ada kata kembali. Jika kau mendengar sebuah suara yang memintamu turun, turunlah dengan eskalator tersebut. Hal ini akan menghabiskan waktu selama 7 hari. Jika kau mendengar teriakan di belakangmu, berjalanlah menuruni eskalator dalam kecepatan normal. Hitung 20 langkah bertama dalam hati. Begitu kau mencapai hitungan ke ‘20’, berhentilah menghitung, namun jangan berhenti berjalan. Kau akan mendengar langkah kaki yang keras di belakangmu, mencoba menyamai langkahmu, kadang lebih lambat, kadang lebih cepat. Jangan ikut melambat, jangan mempercepat, jangan menoleh ke belakang, dan jangan berbicara. Langkah-langkah kaki tersebut akan terdengar seperti sandal menapaki besi dan kau akan merasa kesal karenanya. Namun, tetapkan langkahmu dan jangan goyah.

Setelah berjalan selama 20 menit, kau akan mencapai peron kereta. Suara langkah kakinya akan berhenti dan kau akan merasakan kehadiran seseorang di belakangmu. Berbaliklah hadapi orang yang mengikutimu. Jika kau melihat sesosok hantu wanita dengan kerudung di kepalanya, kau selamat untuk saat ini. Jika kau melihat hantu pria yang berdiri setidaknya lebih tinggi 2 kaki darimu, lempar dirimu ke atas rel dan keretanya akan datang dengan segera dan mengakhiri hidupmu di tempat, yang mana merupakan takdir yang lebih bersahabat daripada apa yang ingin ia lakukan.

Hantu wanita itu akan tersenyum padamu dan mendekat untuk menciummu. Biarkan ia melakukanya. Ia akan berterimakasih padamu karena telah menemaninya menuruni eskalator. Saat itu, bertanyalah padanya, “Kemanakah aku pergi?” Ia akan terkesiap dan menjauh dan memohon padamu untuk tidak bertanya lagi. Ia akan menyatakan cintanya padamu dan melingkarkan tangannya memelukmu. Bertanyalah kembali, dengan nada tajam dalam suaramu. “Kemanakah aku pergi?” Jika ia menarik kembali dirinya dan mendorongmu ke rel, berdoalah agar keretanya datang dan mencabut nyawamu sebelum wanita itu memanggil keluar iblis-iblis kecilnya. Saking kecilnya, mereka akan masuk ke dalam tubuhmu dan memakanmu dari dalam.

Jika ia menarik dirinya dan menangis, belailah pipinya dan bilang padanya dengan lembut bahwa kau mencintainya. Ia akan mulai memberitahumu dengan penuh teka-teki tentang dimana Sang Penjaga yang terakhir dan terkuat. Tanyakan padanya hal ini, “Bagaimana aku akan tahu kapan hal itu terjadi?” Saat ia membuka mulutnya untuk menjawab, keretanya akan datang, meniupkan peluitnya dan membangunkan seluruh iblis dari mimpi-mimpi terburukmu. Mereka akan mulai berdesakan turun dari eskalator, dengan kemarahan membara dalam mata-mata buruk mereka. Larilah secepat yang kau bisa ke gerbong terdepan kereta. Pintu gerbong tersebut akan jadi satu-satunya pintu yang terbuka, dan pintu itu terbuka untuk siapapun. Hantu tadi akan berada di kursi kemudi, menatapmu dengan kesedihan di matanya. Jangan melihat matanya, karena matanya itu akan memikatmu dan menyebabkanmu melupakan misimu. Iblis-iblis akan mencabik-cabik dirimu dan tiap hari, kau akan tersembuhkan hanya untuk dicabik-cabik kembali.

Ulurkan tanganmu melewati hantu itu dan tekan satu-satunya tombol yang ada. Tombol itu akan membuat keretanya bergerak dan menutup semua pintunya. Sekarang, sudah aman untuk melihat ke arahnya. Tanyakan padanya lagi, “Bagaimana aku akan tahu kapan hal itu terjadi?” Sosoknya akan berkedip, muncul dan menghilang, dan akhirnya memudar, tersenyum. Jiwanya kini terbebas. Namun kini, stasiun di sekitarmu akan mulai  runtuh dan keretanya akan melaju tak terkendali. Lampunya akan berubah menjadi merah dan suara iblis mengerikan akan menjawabmu.

“Ketika mentari bersinar di malam hri,

Dan rembulan menerangi siang hari,

Ketika Sang Iblis berlari ke Surga,

Dan Tuhan bersembunyi,

Ketika wabah-wabah kembali secara bersamaan,

Dan seluruh anak pertama mati,

Ketika guntur berkilat dan hujan petir,

Dan Bumi menjadi langit,

Ketika api mendingin dan air terbakar,

Ketika awan-awan mengepung dan gunung-gunung bergolak,

Ketika teriakan menjadi sunyi dan kesunyian menjadi suara,

Ketika para malaikat terjatuh dari tanah yang meleleh,

Pasukan itu akan bangkit.”

Suara itu akan berbicara perlahan dan kau harus berlari ke gerbong terakhir ke dalam ruang kendali dan menarik benda yang terlihat seperti tuas bertahtakan permata. Begitu kau menariknya, cabutlah benda itu dari panelnya dan kau akan tahu bahwa benda itu adalah sebuah belati. Di tempat tombol yang ada di gerbong pertama tadi akan ada sebentuk jantung. Tusuk jantung tersebut dan tutup matamu. Berteriaklah sekeras yang kau bisa, “Aku bertarung demi jiwa-jiwa yang hilang di pencarian ini! Ini untuk mereka!” Torehkan belatinya di jantung tersebut dan pekikan keras akan terdengar.

Matamu akan terbuka dan kau akan tiba di statsiun terdekat dari rumahmu. Kau akan duduk di tempat duduk mana saja dengan belati di pangkuanmu. Karena membawa senjata di kereta api itu illegal, kau mungkin menyembunyikannya begitu kau pergi. Akan ada sebuah taksi merah dengan sayap di pintunya dan tanduk di atapnya. Pergilah ke sana, letakkan tanganmu di gagang pintu dan pejamkan mata. Masuklah, jangan berbicara, jangan membuka mata. Hitunglah sampai 10 dalam hati dan buka matamu. Kau akan berada di atas sofa rumahmu. Jika kau melihat ke nakasmu, kau akan melihat sebuah foto dirimu dan hantu itu saat ia masih hidup. Kalian berdua berangkulan ceria dan tiba-tiba, kesedihan akan membasuhmu. Tiba-tiba kau akan berpikir bahwa kau baru saja kehilangan cinta sejatimu, cinta yang tidak pernah kau miliki. Tengoklah ke belatinya.

Belati itu adalah objek ke-78 dari 538. Belati itu hanya akan menusuk satu jantung – jantung dari pemiliknya. Kini benda itu milikmu, dan terserah padamu untuk memutuskan jika kau akan menggunakannya.



Source: http://theholders.org/?Holder_of_the_Rails
Translate: Ambrosia Perish
A/N: Hallo ges! Kemarin nungguin update gak? Hahahaha, maafkeun karena aku gak bisa update kemarin. Memang banyak kesibukan, tapi beberapa jam yang seharusnya kuhabiskan untuk menulis artikel ini kubuang demi hal yang tidak bertanggung jawab; nonton Deadpool 2 bareng sepupu karena doi punya tiket gratis nganggur. Huaaa maafkeun habis aku belum pernah sama sekali ke bioskop. T.T (serius). Dan Deadpool adalah satu-satunya film superhero (atau antihero?) yang aku suka. I'm not so into superhero film. Bahkan aku gak excited sama sekali soal Infinity War lol. :P
Oh ya dan untuk teman-temanku yang beragama Islam di sini, selamat menunaikan ibadah puasa yaaaa. Semoga puasanya lancar selancar-lancarnya. Inget ga cuma tahan makan dan minum, tapi tahan hawa nafsu dan emosi juga.  Dan usahakan ngabuburitnya dengan hal yang berguna seperti mampir ke sini misalnya. Jangan main MOBA analog melulu *digampar* (sendirinya main juga). Oke sampai di sini A/N gaje ini! Jangan lupa sedekah. <3

4 comments: