Di
kota manapun, di negara manapun, pergilah ke stasiun kereta api manapun yang
bisa kau datangi. Sang Penjaga kali ini akan menguji kesabaranmu, dan
ketidaksabaran akan membuatmu terbunuh. Begitu sampai, datangilah seorang
pegawai yang paling dekat jaraknya denganmu dan mintalah untuk bertemu dengan
“Sang Penjaga Rel”. Jika raut keraguan dan ketakutan tampak di wajah pegawai
itu, kau berada di tempat yang benar, namun jika ekspresi serakah dan bernafsu
yang terlihat, pergilah dari stasiun itu dan teruslah berlari. Kau akan
mendengar suara tidak manusiawi di belakangmu, seperti suara dari seekor anjing
gila mengejarmu, namun jangan menoleh ke belakang, karena jika kau menoleh, wajah
pegawai yang kini telah berubah ganjil dan menyeramkan layaknya iblis akan
mengirim rasa takut yang melumpuhkan ke sekujur tubuhmu, dan kau akan
ditangkap, diperkosa, dan dimangsa untuk selamanya, selamanya merasakan semua sensasi rasa sakitnya seolah kau baru mengalaminya pertama kali. Tetaplah berlari sampai suara tersebut lenyap atau sampai setiap usahamu dalam menghela napasmu terasa seperti merobek paru-parumu layaknya kertas tisu murahan. Dengan penuh pengampunan, kau akan pingsan. Saat kau terbangun, pegawai tadi akan menghilang dan orang baru akan menggantikannya di stasiun tersebut.
ditangkap, diperkosa, dan dimangsa untuk selamanya, selamanya merasakan semua sensasi rasa sakitnya seolah kau baru mengalaminya pertama kali. Tetaplah berlari sampai suara tersebut lenyap atau sampai setiap usahamu dalam menghela napasmu terasa seperti merobek paru-parumu layaknya kertas tisu murahan. Dengan penuh pengampunan, kau akan pingsan. Saat kau terbangun, pegawai tadi akan menghilang dan orang baru akan menggantikannya di stasiun tersebut.
Namun,
jika kau berada di tempat yang benar, pegawai itu akan membawamu ke sebuah
elevator. Sebelum pintu elevator terbuka, pejamkan matamu. Saat kau mendengar
bel, tunggulah selama 5 detik, kemudian maju 3 langkah. Berputarlah 180 derajat
dan biarkan matamu tetap terpejam. Pegawai itu akan masuk bersamamu dan menekan
tombol. Kau tidak akan pernah tau di lantai mana kau akan berakhir, jadi jangan
resah. Hal yang sama akan terjadi terus menerus. Kau akan berada di elevator
selama berjam-jam, dengan elevator turun menuju ke bawah. Kau akan mendengar
bel dan pintunya akan terbuka. Si pegawai akan berkata, “Di sinikah tujuanmu?” Jangan menjawab, jangan membuka mata. Sesaat kemudian, ia akan mendesau dan pintunya
akan tertutup. Kau akan turun ke lantai lain dan akan terdengar suara
dengungan, bukannya bel. Ia akan berkata, “Lantai terakhir.” Ambil 7 langkah ke
depan dan tunggulah selama 30 detik sebelum membuka matamu. Kau akan berada di
sebuah lorong panjang yang gelap dengan tembok putih tua yang penuh oleh noda.
Darah akan megalir perlahan dari atas tembok. Jangan mengindahkannya dan
berjalanlah. Berjalanlah agak cepat, namun jangan terlalu cepat atau berlari.
Para iblis yang bersembunyi dalam bayang-bayang menyukai mangsa yang cepat,
baumu secara perlahan akan membuat mereka meliar kelaparan.
Saat
kau mencapai ujung lorong, akan ada sebuah pintu tanpa kenop. Dorong pintu itu
hingga terbuka dan kau akan berdiri di puncak sebuah eskalator. Kelihatannya eskalator
tersebut menurun ke dalam kegelapan tanpa batas, namun jangan biarkan pikiranmu
bimbang dan jangan biarkan keberanianmu goyah. Kau telah sampai sejauh ini;
tidak ada kata kembali. Jika kau mendengar sebuah suara yang memintamu turun,
turunlah dengan eskalator tersebut. Hal ini akan menghabiskan waktu selama 7
hari. Jika kau mendengar teriakan di belakangmu, berjalanlah menuruni eskalator
dalam kecepatan normal. Hitung 20 langkah bertama dalam hati. Begitu kau
mencapai hitungan ke ‘20’, berhentilah menghitung, namun jangan berhenti
berjalan. Kau akan mendengar langkah kaki yang keras di belakangmu, mencoba
menyamai langkahmu, kadang lebih lambat, kadang lebih cepat. Jangan ikut
melambat, jangan mempercepat, jangan menoleh ke belakang, dan jangan berbicara.
Langkah-langkah kaki tersebut akan terdengar seperti sandal menapaki besi dan
kau akan merasa kesal karenanya. Namun, tetapkan langkahmu dan jangan goyah.
Setelah
berjalan selama 20 menit, kau akan mencapai peron kereta. Suara langkah kakinya
akan berhenti dan kau akan merasakan kehadiran seseorang di belakangmu.
Berbaliklah hadapi orang yang mengikutimu. Jika kau melihat sesosok hantu
wanita dengan kerudung di kepalanya, kau selamat untuk saat ini. Jika kau
melihat hantu pria yang berdiri setidaknya lebih tinggi 2 kaki darimu, lempar
dirimu ke atas rel dan keretanya akan datang dengan segera dan mengakhiri
hidupmu di tempat, yang mana merupakan takdir yang lebih bersahabat daripada
apa yang ingin ia lakukan.
Hantu
wanita itu akan tersenyum padamu dan mendekat untuk menciummu. Biarkan ia
melakukanya. Ia akan berterimakasih padamu karena telah menemaninya menuruni
eskalator. Saat itu, bertanyalah padanya, “Kemanakah aku pergi?” Ia akan
terkesiap dan menjauh dan memohon padamu untuk tidak bertanya lagi. Ia akan
menyatakan cintanya padamu dan melingkarkan tangannya memelukmu. Bertanyalah
kembali, dengan nada tajam dalam suaramu. “Kemanakah aku pergi?” Jika ia
menarik kembali dirinya dan mendorongmu ke rel, berdoalah agar keretanya datang
dan mencabut nyawamu sebelum wanita itu memanggil keluar iblis-iblis kecilnya.
Saking kecilnya, mereka akan masuk ke dalam tubuhmu dan memakanmu dari dalam.
Jika
ia menarik dirinya dan menangis, belailah pipinya dan bilang padanya dengan
lembut bahwa kau mencintainya. Ia akan mulai memberitahumu dengan penuh
teka-teki tentang dimana Sang Penjaga yang terakhir dan terkuat. Tanyakan
padanya hal ini, “Bagaimana aku akan tahu kapan hal itu terjadi?” Saat ia
membuka mulutnya untuk menjawab, keretanya akan datang, meniupkan peluitnya dan
membangunkan seluruh iblis dari mimpi-mimpi terburukmu. Mereka akan mulai
berdesakan turun dari eskalator, dengan kemarahan membara dalam mata-mata buruk
mereka. Larilah secepat yang kau bisa ke gerbong terdepan kereta. Pintu gerbong
tersebut akan jadi satu-satunya pintu yang terbuka, dan pintu itu terbuka untuk
siapapun. Hantu tadi akan berada di kursi kemudi, menatapmu dengan kesedihan di
matanya. Jangan melihat matanya, karena matanya itu akan memikatmu dan
menyebabkanmu melupakan misimu. Iblis-iblis akan mencabik-cabik dirimu dan tiap
hari, kau akan tersembuhkan hanya untuk dicabik-cabik kembali.
Ulurkan
tanganmu melewati hantu itu dan tekan satu-satunya tombol yang ada. Tombol itu
akan membuat keretanya bergerak dan menutup semua pintunya. Sekarang, sudah
aman untuk melihat ke arahnya. Tanyakan padanya lagi, “Bagaimana aku akan tahu
kapan hal itu terjadi?” Sosoknya akan berkedip, muncul dan menghilang, dan
akhirnya memudar, tersenyum. Jiwanya kini terbebas. Namun kini, stasiun di
sekitarmu akan mulai runtuh dan
keretanya akan melaju tak terkendali. Lampunya akan berubah menjadi merah dan
suara iblis mengerikan akan menjawabmu.
“Ketika
mentari bersinar di malam hri,
Dan
rembulan menerangi siang hari,
Ketika
Sang Iblis berlari ke Surga,
Dan
Tuhan bersembunyi,
Ketika
wabah-wabah kembali secara bersamaan,
Dan
seluruh anak pertama mati,
Ketika
guntur berkilat dan hujan petir,
Dan
Bumi menjadi langit,
Ketika
api mendingin dan air terbakar,
Ketika
awan-awan mengepung dan gunung-gunung bergolak,
Ketika
teriakan menjadi sunyi dan kesunyian menjadi suara,
Ketika
para malaikat terjatuh dari tanah yang meleleh,
Pasukan
itu akan bangkit.”
Suara
itu akan berbicara perlahan dan kau harus berlari ke gerbong terakhir ke dalam
ruang kendali dan menarik benda yang terlihat seperti tuas bertahtakan permata.
Begitu kau menariknya, cabutlah benda itu dari panelnya dan kau akan tahu bahwa
benda itu adalah sebuah belati. Di tempat tombol yang ada di gerbong pertama
tadi akan ada sebentuk jantung. Tusuk jantung tersebut dan tutup matamu.
Berteriaklah sekeras yang kau bisa, “Aku
bertarung demi jiwa-jiwa yang hilang di pencarian ini! Ini untuk mereka!”
Torehkan belatinya di jantung tersebut dan pekikan keras akan terdengar.
Matamu
akan terbuka dan kau akan tiba di statsiun terdekat dari rumahmu. Kau akan duduk
di tempat duduk mana saja dengan belati di pangkuanmu. Karena membawa senjata
di kereta api itu illegal, kau mungkin menyembunyikannya begitu kau pergi. Akan
ada sebuah taksi merah dengan sayap di pintunya dan tanduk di atapnya. Pergilah
ke sana, letakkan tanganmu di gagang pintu dan pejamkan mata. Masuklah, jangan
berbicara, jangan membuka mata. Hitunglah sampai 10 dalam hati dan buka matamu.
Kau akan berada di atas sofa rumahmu. Jika kau melihat ke nakasmu, kau akan
melihat sebuah foto dirimu dan hantu itu saat ia masih hidup. Kalian berdua berangkulan
ceria dan tiba-tiba, kesedihan akan membasuhmu. Tiba-tiba kau akan berpikir
bahwa kau baru saja kehilangan cinta sejatimu, cinta yang tidak pernah kau
miliki. Tengoklah ke belatinya.
Belati
itu adalah objek ke-78 dari 538. Belati itu hanya akan menusuk satu jantung –
jantung dari pemiliknya. Kini benda itu milikmu, dan terserah padamu untuk
memutuskan jika kau akan menggunakannya.
Source: http://theholders.org/?Holder_of_the_Rails
Translate: Ambrosia Perish
A/N: Hallo ges! Kemarin nungguin update gak? Hahahaha, maafkeun karena aku gak bisa update kemarin. Memang banyak kesibukan, tapi beberapa jam yang seharusnya kuhabiskan untuk menulis artikel ini kubuang demi hal yang tidak bertanggung jawab; nonton Deadpool 2 bareng sepupu karena doi punya tiket gratis nganggur. Huaaa maafkeun habis aku belum pernah sama sekali ke bioskop. T.T (serius). Dan Deadpool adalah satu-satunya film superhero (atau antihero?) yang aku suka. I'm not so into superhero film. Bahkan aku gak excited sama sekali soal Infinity War lol. :P
Oh ya dan untuk teman-temanku yang beragama Islam di sini, selamat menunaikan ibadah puasa yaaaa. Semoga puasanya lancar selancar-lancarnya. Inget ga cuma tahan makan dan minum, tapi tahan hawa nafsu dan emosi juga. Dan usahakan ngabuburitnya dengan hal yang berguna seperti mampir ke sini misalnya. Jangan main MOBA analog melulu *digampar* (sendirinya main juga). Oke sampai di sini A/N gaje ini! Jangan lupa sedekah. <3
Belati? udah ada holder yg sama jadi...gimana cara bedainnya?
ReplyDeleteBelatinya bentuknya beda lah hahaha XD
Delete?
DeleteKapan apdet lagi?
ReplyDelete