Di
kota manapun, di negara manapun, pergilah ke perpustakaan manapun yang bisa kau
temui. Mintalah pada pustakawan di meja depan untuk bertemu dengan Sang Penjaga
Kemenangan. Ia akan mengangkat sebelah alisnya seolah sedang menilaimu meskipun
tetap akan membawamu lebih jauh ke perpustakaannya.
Kau
akan melihat sebuah pintu di sayap bangunan bagian tenggara yang kau yakin akan
membawamu keluar. Si Pustakawan akan berhenti di pintu tersebut dan mengetuknya
tiga kali. Sebuah suara yang terdengar seperti dua lembar ampelas yang
digosokkan satu sama lain akan bertanya, “Percaya dirikah kau, bahwa kemenangan
menantimu di akhir?” Kau harus menjawab “Tentu, karena aku tidak boleh gagal.”
Katakan hal ini sebelum si Pustakawan menyebutmu orang gagal. Jika ia
melakukannya, jiwamu yang terdalam akan
hancur tertimpa beban kegagalanmu sendiri dan ia akan berpesta dengan dagingmu sementara kau terisak dalam kekalahanmu.
hancur tertimpa beban kegagalanmu sendiri dan ia akan berpesta dengan dagingmu sementara kau terisak dalam kekalahanmu.
Jika
kau menjawab dengan tepat waktu (dan cukup percaya diri), pustakawan itu akan
mendesis dan mengeluarkan sebuah pisau belati. JANGAN MENYERANGNYA, karena
kekuatan dan kecepatannya benar-benar di luar akal sehat. Ia akan memberikan
belatinya padamu dan membuka pintu, membisikkan umpatan saat kau melewatinya.
Jalan
di balik pintu cukup terang, tanpa ujung sejauh mata memandang. Cermin yang
menjejeri jalan tersebut memantulkan setiap kemenangan, kebaikan dan kejahatan,
sejak sebelum waktu dimulai. Melihat ke salah satu dari cermin-cermin ini sama
saja artinya dengan menggagalkan skenario dari apa yang ditampilkannya.
Jalan
di depanmu membentang melampaui waktu, dan kau harus mengikutinya. Setelah
berjalan lama sekali, sebuah pintu baja akan muncul. Sebuah suara akan
memintamu untuk mendekat. Bebaskan pikiranmu dari keraguan. Kau harus yakin
akan kemenanganmu, jangan sampai jiwamu dikoyak dan disiksa selamanya.
Melangkahlah
ke depan pintu dan ketuk tujuh kali. Jika suara di dalam menyebutmu orang
gagal, kengerian yang akan kau lihat akan memaksamu untuk merobek
tenggorokkanmu dengan belati tadi. Jika tidak ada jawaban, masuklah.
Ruangan
di dalam akan gelap. Kegelapan pekat akan terlihat dengan jelas. Tanyakan
pertanyaanmu: “Apa yang akan terjadi saat Ia menang?” Ruangan tersebut akan
berubah menjadi terang, mengungkapkan sosok telanjang yang sangat tinggi,
dengan fisik bagaikan Adonis, setiap bagian tubuhnya memancarkan kesempurnaan
menyembunyikan fakta bahwa ia tak memiliki wajah. Ia akan bangkit dan menoleh
padamu.
Tanyakan
lagi, “Apa yang akan terjadi saat Ia menang?”
Sosok
itu akan menelengkan kepalanya dengan tajam ke arah kanan dan segera
menerjangmu. JANGAN TERSENTAK, atau ia akan menghajarmu sampai mati dan melahap
akal sehatmu. Justru, seranglah dia. Namun aku memperingatkanmu untuk menyerang
dengan amukan ganas atau kau akan benar-benar kalah.
Kau
tidak boleh membunuhnya, hanya melumpuhkannya. Ia akan berbicara langsung di
dalam pikiranmu: “Kegigihanmu berguna.” Jangan berterimakasih padanya, justru
berserulah, “UNTUK KETIGA DAN TERAKHIR KALINYA KUKATAKAN! APA YANG AKAN TERJADI
SAAT IA MENANG?” Sosok itu kini akan berteriak, dengan suara mengancam yang
bisa meledakkan pikiranmu, dan ia akan menjelaskan dengan rincian yang
mengerikan mengenai akhir jaman, saat Ia tiba. Tikam lehernya dan pisahkan
kepalanya. Kepalanya akan menjadi tanda mata untukmu, sebuah simbol akan
kemenanganmu.
Tanda
mata ini adalah objek ke-73 dari 538. Ia tahu siapa dirimu. Bersenang-senanglah
dalam Kemenangan-Nya ketika saatnya tiba.
Source: http://theholders.org/?The_Holder_of_Triumph
Translate: Ambrosia Perish
apa yg terjadi kalau semua Holder dikumpulkan?
ReplyDeleteCuma Sang Penjaga Akhir yang tau jawabannya, James. Bisa tanya beliau. :3
Deletemau nyoba tapi takut T_T
DeleteSiapa yang enggak takut? Haha. Am juga. T_T
DeleteTapi kalo penasaran boleh dicocokin kok pertanyaan yang mau ditanyakan dengan hal apa yang dijaga oleh Sang Penjaga (ini cuma teoriku sih). Tapi mungkin bakal memerlukan sedikit interpretasi. Misalnya pertanyaan "apa yang terjadi kalo mereka dikumpulkan?" untuk The Holder of the End, maka jawabannya adalah sesuai dengan namanya, "End"/"Akhir". Silahkan James pikirkan apa kira-kira maksudnya. :3
Kalo gak salah di Bali ada tempat satu di jln Kusumayudha no 64...
ReplyDeleteIya, di daerah Bangli. Satu-satunya RSJ di Bali kan itu? James orang Bangli?
DeleteMungkin?
Delete