Di
kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau rumah
persinggahan yang bisa kau datangi. Saat kau mencapai meja depan, mintalah
untuk mengunjungi seseorang yang memanggil dirinya “Sang Pemegang Ketidakhadiran”.
Jika orang di meja depan tersebut mencoba meyakinkanmu bahwa orang yang ingin
kau temui sudah tidak di sana lagi, tetaplah meminta untuk mengunjungi sel
mereka. Pada titik ini, si resepsionis semestinya memperlihatkan sebuah tatapan
yang hanya bisa disimpulkan sebagai tatapan tanpa emosi. Resepsionis tadi akan
menuntunmu ke sebuah tembok panjang dengan banyak pintu di kedua sisinya sampai
kau mencapai sebuah pintu besi dengan satu jendela berjeruji. Mereka akan
membukakan pintunya untukmu namun tidak akan membimbingmu lebih jauh. Di balik
pintu terdapat kegelapan, tidak lebih.
Ketika
kau melangkah ke dalam gelap, pintu tadi akan terbanting tertutup di
belakangmu. Kini kau terperangkap dan satu-satunya jalan adalah di depanmu. Kau
tak akan bisa melihat tanah, atap, atau dinding. Berhati-hatilah, kau mungkin
akan berjalan untuk waktu yang lama, mungkin berhari-hari. Saat kau berjalan,
kau akan mulai merasa dingin dan kosong. Kau akan merasa seolah jiwamu
meninggalkan ragamu bagai tempurung. Lambat laun kau mungkin akan mendengar langkah-langkah
kaki yang bergema keras. Segeralah
berhenti dan tunggulah. Jika langkah kakinya tak berhenti, kau harus duduk
dan menunggu sampai langkah-langkah kaki itu berhenti. Jika langkah tersebut
mulai mengeras, maka kau pastinya akan binasa oleh kengerian yang tak
terbayangkan. Jika langkahnya berhenti, kau harus maju sampai kau mencapai
pintu besi yang lain, bersinar oleh cahaya di belakangnya. Buka dan
melangkahlah ke dalam.
Di
dalam terdapat sebuah ruangan gelap gulita. Hanya sebuah lingkaran cahaya kecil
di atas lantai yang bisa terlihat, terang oleh lilin kecil. Di belakang lilin
akan ada sebuah kursi dengan sebuah jubah di atasnya. Dekati kursinya namun
jangan duduk di sana, tidak peduli berapa lama kau telah berjalan. Tunggu
sampai lilinnya terbakar habis. Saat itu terjadi, gapai dan ambillah jubahnya.
Begitu kau mengedipkan mata, kau akan menemukan dirimu di depan institusi
mental atau rumah persinggahan tadi. Rogohlah ke dalam kantong di dada kanan
jubah tersebut dan keluarkan secarik kertas hangus bertinta merah. Jangan membacanya atau Sang Penjaga
Ketidakhadiran akan hadir dan menghancurkanmu dengan rasa sakit dan penderitaan
yang tak terbayangkan.
Kertas
ini adalah objek ke-39 dari 538. Biarkan mereka tidak hadir. Jangan biarkan
mereka bersatu.
Source : http://theholders.org/?Holder_of_Absence
Translate : Ambrosia Perish
No comments:
Post a Comment