Aku
tinggal di Osaka, Jepang dan seringkali naik kereta bawah tanah ketika
berangkat kerja di pagi hari. Suatu hari, saat aku menunggu kereta, aku melihat
seorang tuna wisma berdiri di pojok stasiun, bergumam pada dirinya sendiri saat
orang-orang berlalu-lalang. Ia memegang sebuah cangkir dan kelihatannya sedang
meminta-minta uang receh.
Seorang
wanita gemuk melintas di depannya dan dengan jelas aku mendengarnya berkata,
“Babi.”
Wah,
pikirku. Pria tuna wisma ini menghina orang dan masih berharap ada yang
memberinya uang?
Kemudian
seorang pengusaha berbadan tinggi melintas dan ia bergumam, “Manusia.”
Manusia?
Memang, kan. Tentu saja, ia seorang manusia.