Friday, September 1, 2017

THE HOLDERS SERIES: 58. HOLDER OF LIES



Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehabilitasi yang bisa kau datangi. Saat kau sampai di sana, berjalanlah ke meja depan dan mintalah untu menemui seseorang yang memanggil dirinya “Sang Pemegang Dusta”. Si pegawai akan mengangguk ceria, kemudian bangkit dan mengisyaratkanmu untuk mengikutinya. Begitu juga dengan tujuh orang lain di tempat tersebut. Abaikan mereka semua – mereka tersesat dari Jalur Kebenaran, dan sekarang satu-satunya keinginan mereka adalah membawa yang lain untuk bergabung dengan mereka.

Hampiri meja dan lihatlah ke bawahnya. Akan ada sebuah tombol penyelamatan oranye yang berkedip, dilabeli “Darurat”. Tekan dua kali, kemudian jejalkan bangku tempat si pegawai duduk tadi di bawahnya – tombol ini adalah satu-satunya yang menahan pintu
agar terbuka, dan kau tidak ingin pintunya terbanting tertutup padamu.

Bangun dan berbaliklah. Akan ada sebuah pintu baja berlabel “Jalur Kebenaran” di depanmu. Pintu ini adalah satu-satunya kebenaran di tempat ini. Abaikan yang lain; hanya Jalur Kebenaran yang membimbing pada kebohongan.

Pergilah melalui pintu. Kau mungkin akan dibuat gila oleh posisimu; berjalan di atas atap lorong menuju arah yang mustahil, yang di sisinya, bercat warna yang menyakitkan mata dan sama mustahilnya. Abaikan pemandangan ini – satu-satunya hal yang benar adalah jalur di bawah kakimu.

Kau sama sekali tidak boleh menutup matamu di sini, jangan sampai kau tidak pernah bisa membukanya lagi. Tahanlah kegilaan akibat posisimu, utuk tidak mengatakan keluhan apapun yang akan datang sementara, dan mulailah berjalan. Langit-langit lorong ditutupi ubin merah dan putih. Jagalah kakimu agar hanya menginjak ubin merah atau kau akan jatuh, lurus ke dalam kegilaan di bawahmu, dan setelahnya kau hanya akan memiliki satu tujuan: membawa orang lain untuk bergabung denganmu.

Akhirnya, setelah lama sekali, kau akan menemukan dirimu di depan sebuah pintu kayu sederhana. Bukalah dan masuk.

Kau akan menemukan dirimu di dalam sebuah kantor bergaya tahun 30-an. Seorang pria dengan jas hujan hitam dan topi fedora sedang terbungkuk di atas tumpukan kertas di meja, bergumam dan mencoret-coret. Sebuah senjata api tergeletak di puncak tempat sampah penuh kertas berlabel “Dalam”. Foto-foto berbaris di tembok belakang, memperlihatkan pria itu berada di banyak tempat, namun kau akan menemukan beberapa hal yang sama di semua foto: satu, pria itu tidak pernah memperlihatkan wajahnya; dan dua, setiap orang di foto selain pria itu terlihat sedang mengalami siksaan yang tidak terbayangkan.

Dekatkan tanganmu pada pistol itu, namun jangan menyentuh apapun – pria ini tidak suka diganggu. Persiapkan dirimu, dan kemudian bertanyalah pada udara, “Dimanakah Ia saat mereka terakhir kali berkumpul?”

Raih pistolnya dengan cepat, kemudian tembak pria itu hingga kau kehabisan amunisi. Jika tidak, atau jika tembakanmu meleset, ia akan menarikmu dan memperlihatkanmu wajah sebenarnya. Kau tidak ingin melihat hal itu – saat kau melihatnya, kau akan muncul di dalam foto-foto di tembok, dan kau akan mengerti mengapa orang-orang di sana terlihat tersiksa.

Tetapi, jika kau berhasil, pria itu akan ambruk di atas mejanya, tewas. Selembar amplop akan terjatuh ke lantai. Jika jujur saja kau ingin tahu dimana Ia dulu, ambil amplop ini – pesan di dalamnya akan memberitahum. Namun isinya luar biasa berpengaruh, dan kau mungkin menemukan bahwa pikiranmu tidak bisa menangani pengetahuan ini. Karena, saat amplop itu memberitahumu dimana, ia tidak akan memberitahumu mengapa. Hal ini lebih daripada yang bisa ditahan.

Jangan mencoba dan membacanya sekarang – kau tak punya waktu. Buang senjata api tak berguna itu dan larilah. Lari secepat yang kau bisa, karena tanpa pelindungnya, Jalur Kebenaran mulai tersesat,dan kau tidak akan ingin ada di sini saat hal itu terjadi.

Saat kau melihat pintu baja, tubruklah pintu itu. Jika kau terlalu lambat, kau akan terjebak saat seorang pegawai yang kebingungan memindahkan bangku di bawah meja tadi, dan kau akan disiksa tanpa akhir sampai kau setuju untuk menggantikan pria yang telah kau bunuh. Tapi, jika kau cukup cepat, kau akan muncul di lobi, di salah satu sofa di ruang istirahat.

Dengan cepat, bangkit dan berlarilah ke kursi kantor berwarna hijau – objek itu memanggil, dan ada orang lain yang menginginkannya juga. Singkirkan bantal dari tempat duduk itu.

Kau akan menemukan sebuah kerangka, terpelintir dalam posisi tersiksa yang mengerikan. Di lengannya, ia memeluk sebuah buku dengan jilid biru laut berukir emas. Namanya ditulis dalam warna perak di bagian depan – nama yang panjang.

Buku ini adalah objek ke-58 dari 538. Kau telah menemukan hukum-Nya, namun sepenuhnya terserah padamu jika kau harus mematuhinya.


Source : http://theholders.org/?Holder_of_Lies
Translate : Ambrosia Perish

4 comments:

  1. wah, sehari langsung update 2,,
    semangat trus Am :D

    ReplyDelete
  2. Oohh... Ini berhubungan ama th of truth. Nice

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semua The Holders berhubungan tapi ada yang hubungannya lebih erat daripada yang lain. ;)

      Delete