Di
kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau rumah
rehabilitasi yang bisa kau kunjungi. Saat kau mencapai meja depan, mintalah
untuk mengunjungi seseorang yang memanggil dirinya “Sang Penjaga Hati”. Jika ekspresi
tidak tertarik muncul di wajah si pegawai, bersikeraslah dan tanya padanya
sekali lagi, namun dengan nada yang lebih tegas. Sementara jangan biarkan nada
itu memudar dari suaramu. Mereka tahu kau di sini, dan mereka tidak akan ragu
untuk membunuhmu di tempat. Begitu ia menyerah dan bangkit dari mejanya,
ikutilah pegawai itu sampai di pintu masuk koridor yang sangat ganjil, dan ia
akan berhenti. Ia akan memberimu sebuah topeng yang setengah bagiannya berisi
simbol aneh dan setengahnya lagi berwarna hitam. Ada baiknya topeng itu dipakai
sebelum masuk, karena kau tidak ingin mereka melihat wajahmu; mereka mampu
membedakanmu dari keramaian dengan sangat baik. Si pegawai akan berdiri di sana, namun hal itu tidak akan membantumu.
membedakanmu dari keramaian dengan sangat baik. Si pegawai akan berdiri di sana, namun hal itu tidak akan membantumu.
Begitu
kau sampai di ujung koridor, kau akan tiba di depan sebuah pintu kayu ala zaman
petani, raja-raja, dan ksatria. Ketuk dua kali, dan katakan ini dengan benar: “Aku
ingin menjadi utuh, aku tidak bermaksud mengacau.” Jika kau mengatakan hal
lain, pintu itu akan meledak, hancur berkeping-keping, namun kau tidak akan
ingin tahu apa yang ada di baliknya. Tetapi, jika kau mengatakan hal yang
tepat, pintu itu akan membuka perlahan, dan kau akan didorong masuk oleh
kekuatan asing. Tidak perlu menoleh ke belakang, karena tidak ada siapapun di
sana. Maksudnya, belum. Kau akan tiba di sebuah jalan besar di tengah hutan,
dan pintu tadi akan lenyap dari pandangan, tanpa menyisakan apapun selain tumpukan
abu. Lihatlah sekeliling: kau akan melihat sebuah kastil besar – atau reruntuhannya
– di ujung jalan besar ini. Mulai dari tempatmu berdiri, berjalanlah sampai kau
mencapai jalan itu dan teruslah berjalan sampai ke kastil kosong tadi. Tidurlah
dimanapun tubuhmu jatuh, dan tetaplah mengenakan topengnya sepanjang waktu.
Benda itu adalah satu-satunya yang melindungimu saat ini. Butuh waktu
berhari-hari, bahkan berminggu-minggu, sebelum kau mencapai Kastil; teruslah
berjalan sampai kau mencapai sebuah pintu baut. Ketuk dua kali, dan katakan, “Aku
datang untuk Hatiku.”
Akan
ada sebuah papan geser di pintunya, dan benda itu akan terbuka, memperlihatkan
bulatan-bulatan terang keemasan di dalam kegelapan. Tanyakan hanya hal ini: “Apa
kau memiliki sesuatu yang kucari?” Tanya hal lain, maka pintu itu akan terbuka.
Kau tidak akan pernah bisa lari dari hal yang ada di baliknya. Jika terdengar
dengkuran, artinya kau mendapat ijin untuk memasuki Lorong. Masuklah, dan
pintunya akan tertutup. Makhluk pemilik mata-mata tadi sedang tidak ada. Itu
lebih baik, untuk kewarasanmu. Di sini, di Lorong, semuanya aman, jadi kau
bebas melepas topengmu dan melihat ke sekeliling. Di sisi kiri Lorong, terdapat
lukisan dinding yang menceritakan tentang kejadian-kejadian aneh serta
pertikaian-pertikaian. Di panel terakhir, kau melihat dirimu sendiri, namun kau
kehilangan wajahmu, dan di belakangmu ada sekawanan makhluk yang wujudnya tak
dapat dijelaskan. Jangan berteriak pada sesuatu yang kau lihat di tembok kanan,
karena pintu yang tertutup itu sekarang terkunci dari dalam, namun tidak di
luar. Dan bahkan topeng itu tidak akan membantumu.
Perhatikan
baik-baik topengmu setelah melihat lukisan dinding di tembok kanan. Simbol di
topengmu biasanya akan merepresentasikan tujuanmu mencari Penjaga ini. Sekarang
carilah simbol itu di lukisan dinding mengerikan tadi dan katakan dengan
berbisik, “Aku ingin menghapus momen ini.” Sejumlah cat dan kuas akan muncul di
sebelahmu, dan kau harus melukis di atas simbol tadi dengan warna yang sesuai.
Jika warnanya tidak cocok atau kau mengabaikan langkah ini sama sekali,
iblis-iblis yang nantinya menerobos masuk akan memergokimu, dan mereka akan
tahu siapa dirimu. Begitu kau selesai dan siap menerima objek selanjutnya, perhatikanlah
baik-baik dan lekat-lekat lambang di topengmu. Kau harus mengingat nama lambang
tersebut saat kau bertemu muka dengannya, itupun jika kau bisa mengenali
lambang itu. Kenakan topengmu dan pergilah ke pintu di ujung Lorong. Ketuk
pintunya tiga kali, dan katakan, “Aku ingin menggelapkan cahaya matahari.”
Katakan
hal lain, maka pintu itu akan terkunci, pintu depan yang disebutkan sebelumnya
akan hancur, dan bahkan orang-orang yang paling suci pun tidak bisa menolongmu
dari takdirmu. Jika kau mengatakan hal yang benar, pintu di ujung lorong akan
terbuka, dan lukisan-lukisan dinding di Lorong akan lenyap, semuanya kecuali objek
yang tadi kau lukis. Masuk dan tutuplah pintunya dan kuncilah sebanyak jumlah
mekanisme penguncian yang ada. Ruangan yang kau masuki tertulis penuh akan
kata-kata, dimana seluruhnya memiliki satu pesan rahasia yang merujuk pada satu
kata yang lainnya, yang lainnya dan yang lainnya. Tidak perlu mencoba untuk
mengerti pesan-pesan ini, karena hal itu akan membuatmu gila dan pemahamanmu
tentang kehidupan akan hancur berkeping-keping. Daripada itu, lihatlah Sang
Penjaga di hadapanmu. Ia sedang duduk di lantai, menulis sesuatu yang
membingungkan dengan pena bulu dan tinta merah darah. Kelihatannya tintanya
tinggal sedikit.
Tidak
peduli seberapa lama waktu yang terbuang, tunggulah hingga tintanya habis.
Menginterupsinya akan membuat dadamu ditusuk oleh pena bulu tadi, dan darahmu
akan dilucuti dari tubuhmu dan digunakan sebagai sumber tinta baru Sang
Penjaga.
Saat
ia selesai menulis dan semua tintanya sudah habis, bertanyalah, “Mengapa
orang-orang yang bersih menderita lebih dahulu?” Ia akan bangkit, menatap lurus
padamu dengan mata merahnya yang mengancam kemudian mendekat padamu sehingga ia
bisa merobek topengmu. Lalu ia akan menjelaskan padamu, secara rinci, tentang tragedi-tragedi
serta kematian-kematian dari orang yang kau kenal, orang yang tidak kau kenal,
dan orang yang kau harap tidak kau kenal. Ketika ia berhenti, ia akan melangkah
mundur dan bertanya apakah gerangan dirimu. Jika kau salah memahami
pertanyaannya dan menjawab dengan tidak tepat, kau akan berharap iblis-iblis di
luar akan menyentuhmu duluan. Jawabanmu haruslah “Aku adalah seorang ______!”,
dimana titik-titiknya diisi oleh nama dari simbol di topengmu. Lalu ia akan
bereaksi dengan mengerikan, kulitnya meleleh dan matanya akan meluruh dengan
selaput yang masih menggantung pada bola matanya, lalu akhirnya terputus dengan
sendirinya; seluruh rambutnya akan rontok, dan lidahnya akan tercabut dengan
paksa.
Kulitnya,
yang tersisa, kini terlihat berwarna hitam pekat dan rongga matanya menyinarkan
cahaya kuning, dan ukuran badannya akan membuat bahkan iblis terbesar sekalipun
gemetar, namun janganlah menggigil ketakutan melihat wujud aslinya; lagipula ia
hanya menyerang pengecut. Dengan keangkuhan dalam suaramu, serukan kembali
jawabanmu, dan ia akan mengetuk sebuah lubang di langit-langit. Seberkas cahaya
terang akan menyinarinya, dan Sang Penjaga akan meleleh menjadi genangan cairan
hitam kecil. Satu-satunya hal yang tersisa darinya adalah sebuah gantungan
kunci, dengan hati merah berkilau menguntai di salah satu ujungnya. Di depanmu
akan muncul sebuah pintu putih yang tak terkunci. Dengan cepat ambillah rantai
kunci tadi dan keluarlah melewati pintu dengan mata terpejam, serapat mungkin. Dalam
satu menit ke depan, kau akan merasakan sensasi terjatuh. Jangan membuka
matamu, karena kau tidak ingin tahu kau sedang terjatuh dimana, dan membuka
mata akan membuatmu terjebak di sana untuk selamanya. Saat kau jatuh
tertelungkup di atas sesuatu yang terasa seperti beton, dan kau merasakan
hangat di badanmu, kau boleh membuka mata. Sekarang kau berada di luar
institusi atau rumah rehabilitasi, persis dimana kau mulai masuk, beberapa saat
lalu. Topeng yang tadi kau kenakan akan menyusut, terbakar menjadi abu oleh api
hitam, ditiup menjauh oleh angin.
Gantungan
kunci itu adalah objek ke-89 dari 538. Tatkala kau telah memahami tujuannya,
kau akan memiliki satu kesempatan untuk mengakhirinya.
Source: http://theholders.org/?Holder_of_the_Heart
Translate: Ambrosia Black
Picture: https://www.deviantart.com/notspecific/art/Dark-Mask-o2-58411167
Aku adalah seorang Leviathan!
ReplyDelete