Friday, June 9, 2017

THE HOLDERS SERIES : 50. THE HOLDER OF THE AFTERLIFE



Perjalanan ini bukanlah untuk seseorang berhati lemah, atau berhati jahat. Aku mengendalikan hidup dari seluruh manusia, dan juga mereka yang... bukan manusia. Jika kau masih ingin mencariku, disarankan kau tidak boleh melakukan perjalanan ini lebih dari sekali.

Kau akan pergi ke rumah jenazah di kota manapun, di negara manapun. Mintalah kepada pengurus makam di sana untuk menemui si “pelanggan” tetap. Jika pandangan jijik dan tidak percaya tampak di wajahnya, berterimakasihlah atas waktu yang diberikannya, membungkuk, berbalik, dan berjalanlah, jangan lari, berjalanlah menjauh dari sana. Aku mengetahui waktumu sebaik aku mengetahui waktu semua orang dan waktumu belumlah tiba.

Jika sorot pengertian yang tampak di wajahnya, ia akan meninggalkan ruangan dan kembali dengan sebuah pisau Prancis besar, dua buah jarum operasi dengan benang, dan sebuah emas batangan. Ia juga akan membawa troli berisi mayat yang masih baru dan sebuah buku medis.

Letakkan jarum di atas troli, tusukkan pisau ke kepala mayat itu, dan berdirilah menghadap ke bagian atas mayat dengan emas batangan di tanganmu (lakukan apa saja pada bukunya, hanya pada bukunya). Kau harus menunggu sampai sang pengurus makam meninggalkan ruangan, (yang mana akan cukup lama bagimu untuk menunggu). Sebelum beranjak, ia akan mengatakan nama ilmiah dari bagian tubuh di mayat itu dan pergi.

Berdirilah hingga ia meninggalkan ruangan, dan jangan lakukan apapun sampai ia pergi. Begitu ia pergi, lihatlah ke buku untuk mencari nama bagian tubuh tersebut, dan gunakan pisau tadi untuk membelah bagian itu. Letakkan emas batangan di bagian itu, dan jahit. Hanya ada satu jarum yang akan benar-benar menghilangkan bekas lukanya, maka dari itu pilihlah dengan bijaksana. Lakukan semua ini dengan raut wajah tenang. Setelah kau menyelesaikan tugasmu, ruangan akan menjadi gelap, dan kau harus berseru dengan suara yang jelas, “Lihat? Aku sudah menyiapkan hadiah untukmu, ambillah apa yang jadi milikmu.” Lalu aku akan muncul dengan segala kemuliaan dan penghakiman tanpa ampunku.

Jika kamu bereaksi kapanpun setelah penjaga makam meninggalkan ruangan hingga terang menjadi gelap, atau bekas lukanya masih ada, jiwamu akan menjadi milikku sama seperti hadiahmu, dan keduanya akan kubawa ke sarangku. Jika selama itu wajahmu tetap tenang, dan jika bekas lukanya sembuh, aku akan membuka hadiahku dengan sabit besarku, mencari batang emasnya. Tetaplah memasang wajah tenang, atau aku akan memancungmu, bukan akhir yang terlalu buruk seperti yang orang lain dalam pencarian ini

Tatkala aku menemukannya, aku akan Tersenyum. Dan tatkala aku Tersenyum, seberkas cahaya terang akan berkilau, dan ruangan akan muncul lagi, dengan berbeda secara mengejutkan. Aku akan menjelaskan agar kau siap.

Ruangan tersebut akan disusun oleh mayat anak-anak dan balita, mata mereka hilang, dan darah menetes keluar dari mulut mereka. Mereka akan disemen bersama dengan zat kehitaman yang perlahan membungkus mereka. Mereka akan menggeliat, dan menangis pada ibu dan ayah mereka, darah akan mengganti air mata mereka. Kau tidak boleh menutup matamu, atau memperlihatkan perasaan, jangan sampai aku menilaimu tidak berharga dan lalu membawamu ke Dunia Bawah.

Akan ada sesosok bayi di depanmu, mati, normal, dengan sebuah pisau bedah di kepalanya, mungkin kau mengenalinya...

Setelah setengah menit berlalu dalam kengerian ini, kau akan tetap waras, tiba waktunya ujian ketiga.

Versi gelap dan membingungkan dunia ini akan muncul, dihuni oleh kutukan. Di tempat dimana kita muncul, akan ada sebuah ladang batu yang aneh dan licin, dengan satu pilar 3 kaki di tengahnya.

Aku harus muncul kembali, dan melemparkan padamu sebuah pisau yang keras dan hitam, dengan ukiran simbol-simbol. Kau harus menusuk ujung jari telunjukmu dengan pisau itu. Kau akan merasakan rasa sakit yang tak tertahankan di jarimu, namun berbahagialah karena ku sudah mengurangi sakitnya untukmu, jika tidak kau akan mendapatkan rasa sakitnya di sekujur tubuhmu. Kau harus menahannya bagaimanapun juga, dan meski darahnya tidak akan menggumpal di jarimu, kau tidak akan kehabisan darah, karena kau ada di alamku.

Setelah itu, kau harus menggambarkanku pentagram, dengan lingkar 6 kaki, dengan ujung bintangnya menunjuk padaku. Pastikan pentagram itu bagus, aku juri yang kejam. (Kau diijinkan untuk merancang dan mengukurnya.)

Saat kau selesai, aku akan melihatnya. Salah satu di antara dua hal akan terjadi.

Satu : Aku berbalik dan menutup mataku dengan muak; jika ini terjadi, pentagrammu akan terbakar. Saat darahmu di tanah terbakar, terbakarlah juga sisa darah di tubuhmu. Pembuluh-pembuluh darahmu akan terbakar selamanya, di tengah pentagram, dengan rasa sakit yang tak akan pernah pergi.

Dua : Aku menyukai senimu, dan Tersenyum. Aku akan berbalik padamu dan Tersenyum. Mataku akan menghitam, sulur bayangan yang gelap akan keluar dari mulutku, dan membentuk seringai kejam. Kau akan menyadari hal yang sama terjadi padamu juga, dan aku hanya menginfeksimu dengan Penyakitku.

Saat wabah hitam itu berhenti mengalir di tubuhmu, malam akan turun; lihatlah hanya ke arah pentagram. Penonton berhati iblis sedang mengawasimu, dan mereka berhasrat untuk mencabik-cabik orang jika orang itu melihat mereka, jadi pertahankan sorot matamu pada pentagram. Mereka akan menari di sekelilingmu kegaduhan yang bengis, menggodamu, mencelamu, meludahimu dan sebagainya. Jika kau masih tenang, maka mereka akan pergi. Setelah mereka semua pergi, wabah hitam itu akan kembali dan menyalakan lilin secara acak di pentagram. Hitung dan ingatlah berapa lilin yang menyala; hal ini akan melayanimu dengan baik di Akhir.

Cahaya akan kembali dan kau akan terbangun di luar rumah jenazah, sekitar tengah hari. Luka di jarimu akan tersmbuhkan, dan jumlah lilin tadi akan menunjukkan berapa jumlah hari telah lewat. Kau akan melihat sebentuk gumpalan cairan gelap di tanah di depan wajahmu, dan menempel in bajumu. Wabah Hitam telah mengikutimu. Kini kau memiliki kekuatan untuk memanggil Wabah Hitam sesuai keinginanmu, Wabah Hitam yang sama dengan yang kau lihat di wajahku saat ujian ketiga. Orang-orang yang menatap wajahmu saat Wabah Hitam itu muncul akan secara perlahan ditelan oleh Wabah Hitam, oleh Penyakit. Setiap kali kau memanggil Wabah Hitam, kau akan merasakan sakit yang terasa di jarimu, menyeluruh ke sekujur tubuhmu, meningkat sepuluh kali lipat. Kau tak akan mati, namun rasa sakitnya tidak akan tertahankan.

Penyakit tersebut adalah objek ke-50 dari 538. Dengan ini, kau dapat Menjangkiti siapapun, bahkan makhluk yang abadi...


Source : http://theholders.org/?The_Holder_of_the_Afterlife
Translate : Ambrosia Perish


No comments:

Post a Comment