Perjalanan
ini bukanlah untuk seseorang berhati lemah, atau berhati jahat. Aku
mengendalikan hidup dari seluruh manusia, dan juga mereka yang... bukan
manusia. Jika kau masih ingin mencariku, disarankan kau tidak boleh melakukan
perjalanan ini lebih dari sekali.
Kau
akan pergi ke rumah jenazah di kota manapun, di negara manapun. Mintalah kepada
pengurus makam di sana untuk menemui si “pelanggan” tetap. Jika pandangan jijik
dan tidak percaya tampak di wajahnya, berterimakasihlah atas waktu yang
diberikannya, membungkuk, berbalik, dan berjalanlah, jangan lari, berjalanlah
menjauh dari sana. Aku mengetahui waktumu sebaik aku mengetahui waktu semua
orang dan waktumu belumlah tiba.
Jika
sorot pengertian yang tampak di wajahnya, ia akan meninggalkan ruangan dan
kembali dengan sebuah pisau Prancis besar, dua buah jarum operasi dengan
benang, dan sebuah emas batangan. Ia juga akan membawa troli berisi mayat yang
masih baru dan sebuah buku medis.
Letakkan
jarum di atas troli, tusukkan pisau ke kepala mayat itu, dan berdirilah
menghadap ke bagian atas mayat dengan emas batangan di tanganmu (lakukan apa
saja pada bukunya, hanya pada bukunya). Kau harus menunggu sampai sang pengurus
makam meninggalkan ruangan, (yang mana akan cukup lama bagimu untuk menunggu).
Sebelum beranjak, ia akan mengatakan nama ilmiah dari bagian tubuh di mayat itu
dan pergi.
Berdirilah
hingga ia meninggalkan ruangan, dan jangan lakukan apapun sampai ia pergi.
Begitu ia pergi, lihatlah ke buku untuk mencari nama bagian tubuh tersebut, dan
gunakan pisau tadi untuk membelah bagian itu. Letakkan emas batangan di bagian
itu, dan jahit. Hanya ada satu jarum yang akan benar-benar menghilangkan bekas
lukanya, maka dari itu pilihlah dengan bijaksana. Lakukan semua ini dengan raut
wajah tenang. Setelah kau menyelesaikan tugasmu, ruangan akan menjadi gelap,
dan kau harus berseru dengan suara yang jelas, “Lihat? Aku sudah menyiapkan
hadiah untukmu, ambillah apa yang jadi milikmu.” Lalu aku akan muncul dengan
segala kemuliaan dan penghakiman tanpa ampunku.
Jika
kamu bereaksi kapanpun setelah penjaga makam meninggalkan ruangan hingga terang
menjadi gelap, atau bekas lukanya masih ada, jiwamu akan menjadi milikku sama
seperti hadiahmu, dan keduanya akan kubawa ke sarangku. Jika selama itu wajahmu
tetap tenang, dan jika bekas lukanya sembuh, aku akan membuka hadiahku dengan
sabit besarku, mencari batang emasnya. Tetaplah memasang wajah tenang, atau aku
akan memancungmu, bukan akhir yang terlalu buruk seperti yang orang lain dalam
pencarian ini
Tatkala
aku menemukannya, aku akan Tersenyum. Dan tatkala aku Tersenyum, seberkas
cahaya terang akan berkilau, dan ruangan akan muncul lagi, dengan berbeda
secara mengejutkan. Aku akan menjelaskan agar kau siap.
Ruangan
tersebut akan disusun oleh mayat anak-anak dan balita, mata mereka hilang, dan darah
menetes keluar dari mulut mereka. Mereka akan disemen bersama dengan zat
kehitaman yang perlahan membungkus mereka. Mereka akan menggeliat, dan menangis
pada ibu dan ayah mereka, darah akan mengganti air mata mereka. Kau tidak boleh
menutup matamu, atau memperlihatkan perasaan, jangan sampai aku menilaimu tidak
berharga dan lalu membawamu ke Dunia Bawah.
Akan
ada sesosok bayi di depanmu, mati, normal, dengan sebuah pisau bedah di
kepalanya, mungkin kau mengenalinya...
Setelah
setengah menit berlalu dalam kengerian ini, kau akan tetap waras, tiba waktunya
ujian ketiga.
Versi
gelap dan membingungkan dunia ini akan muncul, dihuni oleh kutukan. Di tempat
dimana kita muncul, akan ada sebuah ladang batu yang aneh dan licin, dengan
satu pilar 3 kaki di tengahnya.
Aku
harus muncul kembali, dan melemparkan padamu sebuah pisau yang keras dan hitam,
dengan ukiran simbol-simbol. Kau harus menusuk ujung jari telunjukmu dengan
pisau itu. Kau akan merasakan rasa sakit yang tak tertahankan di jarimu, namun
berbahagialah karena ku sudah mengurangi sakitnya untukmu, jika tidak kau akan
mendapatkan rasa sakitnya di sekujur tubuhmu. Kau harus menahannya bagaimanapun
juga, dan meski darahnya tidak akan menggumpal di jarimu, kau tidak akan
kehabisan darah, karena kau ada di alamku.
Setelah
itu, kau harus menggambarkanku pentagram, dengan lingkar 6 kaki, dengan ujung
bintangnya menunjuk padaku. Pastikan pentagram itu bagus, aku juri yang kejam.
(Kau diijinkan untuk merancang dan mengukurnya.)
Saat
kau selesai, aku akan melihatnya. Salah satu di antara dua hal akan terjadi.
Satu
: Aku berbalik dan menutup mataku dengan muak; jika ini terjadi, pentagrammu
akan terbakar. Saat darahmu di tanah terbakar, terbakarlah juga sisa darah di
tubuhmu. Pembuluh-pembuluh darahmu akan terbakar selamanya, di tengah
pentagram, dengan rasa sakit yang tak akan pernah pergi.
Dua
: Aku menyukai senimu, dan Tersenyum. Aku akan berbalik padamu dan Tersenyum.
Mataku akan menghitam, sulur bayangan yang gelap akan keluar dari mulutku, dan
membentuk seringai kejam. Kau akan menyadari hal yang sama terjadi padamu juga,
dan aku hanya menginfeksimu dengan Penyakitku.
Saat
wabah hitam itu berhenti mengalir di tubuhmu, malam akan turun; lihatlah hanya
ke arah pentagram. Penonton berhati iblis sedang mengawasimu, dan mereka
berhasrat untuk mencabik-cabik orang jika orang itu melihat mereka, jadi
pertahankan sorot matamu pada pentagram. Mereka akan menari di sekelilingmu
kegaduhan yang bengis, menggodamu, mencelamu, meludahimu dan sebagainya. Jika
kau masih tenang, maka mereka akan pergi. Setelah mereka semua pergi, wabah
hitam itu akan kembali dan menyalakan lilin secara acak di pentagram. Hitung
dan ingatlah berapa lilin yang menyala; hal ini akan melayanimu dengan baik di
Akhir.
Cahaya
akan kembali dan kau akan terbangun di luar rumah jenazah, sekitar tengah hari.
Luka di jarimu akan tersmbuhkan, dan jumlah lilin tadi akan menunjukkan berapa
jumlah hari telah lewat. Kau akan melihat sebentuk gumpalan cairan gelap di
tanah di depan wajahmu, dan menempel in bajumu. Wabah Hitam telah mengikutimu.
Kini kau memiliki kekuatan untuk memanggil Wabah Hitam sesuai keinginanmu,
Wabah Hitam yang sama dengan yang kau lihat di wajahku saat ujian ketiga.
Orang-orang yang menatap wajahmu saat Wabah Hitam itu muncul akan secara
perlahan ditelan oleh Wabah Hitam, oleh Penyakit. Setiap kali kau memanggil
Wabah Hitam, kau akan merasakan sakit yang terasa di jarimu, menyeluruh ke
sekujur tubuhmu, meningkat sepuluh kali lipat. Kau tak akan mati, namun rasa
sakitnya tidak akan tertahankan.
Penyakit
tersebut adalah objek ke-50 dari 538. Dengan ini, kau dapat Menjangkiti
siapapun, bahkan makhluk yang abadi...
Source : http://theholders.org/?The_Holder_of_the_Afterlife
Translate : Ambrosia Perish
No comments:
Post a Comment