Source : http://theholders.org/?Holder_of_Creation
Translate by : Ambrosia Perish
Di
kota manapun, di negara manapun, pergilah ke rumah sakit dan mintalah untuk
mengunjungi seseorang yang menunjuk dirinya sebagai “Penjaga Ciptaan”. Si Juru
Tulis akan melihat ke dalam matamu, ketakutan, sebelum berdiri. Ia (dan hanya
ia) akan menuntunmu ke bangsal ruang bersalin dan mendorongmu ke sebuah pintu
tertutup, yang akan kau masuki.
Saat
di dalam pintu kau akan melihat dua pintu lagi : satu di kiri, dan satu di
kanan. Kau harus memilih salah satu yang menurutmu lebih wajar, berharap
sementara
bahwa takdir dengan tepat membimbing tanganmu. Sentuhlah pegangan pintu. Jika seberkas cahaya mengintip dari bawah celah pintu, kau harus masuk. Jika tidak ada cahaya, kau harus lari ke kamar yang lain, secepat yang kau bisa. Tidur dimanapun kau jatuh dan jangan percaya pada siapapun. Jangan tersorot cahaya matahari; carilah bayangan dan berdoalah kepada dewa manapun yang kau sembah agar kau tidak ketahuan.
bahwa takdir dengan tepat membimbing tanganmu. Sentuhlah pegangan pintu. Jika seberkas cahaya mengintip dari bawah celah pintu, kau harus masuk. Jika tidak ada cahaya, kau harus lari ke kamar yang lain, secepat yang kau bisa. Tidur dimanapun kau jatuh dan jangan percaya pada siapapun. Jangan tersorot cahaya matahari; carilah bayangan dan berdoalah kepada dewa manapun yang kau sembah agar kau tidak ketahuan.
Jika
cahayanya terpancar dari bawah pintu, atau karena keajaiban yang
menghindarkanmu dari kesalahanmu dan kembali untuk memilih sekali lagi,
masuklah dengan hati-hati. Ruangan yang kau masuki itu terlihat melebar tidak
terbatas; jangan tergoda untuk memahami ukuran atau bentuknya, saat banyak
orang yang lebih hebat darimu menjadi gila dalam pemikirannya. Di sepanjang
ruangan yang tak terbatas, bertebaranlah tubuh-tubuh yang lahir mati dan
janin-janin yang belum lahir. Kemampuan suaranya akan terasa menusuk struktur
kesadaranmu yang terdalam dengan tangisan yang muncul sebagai sesuatu yang
dapat kau dengar serta sebagai bagian dari imajinasimu.
Di
ufuk akan ada seorang ibu, sedikit lebih besar dari anaknya sendiri, memegang
bayi yang terbungkus dalam selimut compang-camping sampai puting susunya.
Pemeriksaan lebih dekat kepada bayi yang sedang menetek tersebut akan membiarkanmu
merenungkan berapa usianya yang sebenarnya. Raut wajahnya terlihat seperti
lapuk dan dirundung susah, pandangan yang kekal dan penuh arti itu meyakinkanmu
bahwa mata itu telah terlupakan lebih dari hampir semua yang akan pernah terlihat.
Dekati
ibunya dengan tenang. Jika kau mengejutkan dan menginterupsinya menyusui,
satu-satunya harapanmu adalah berbisik, “Aku harap aku tidak mengganggumu,
ataupun anakmu yang rupawan.” Jika kau telah menenangkannya, posisikan dirimu
untuk melihat secara langsung ke mata anaknya. Saat itu, kau tak boleh
memutuskan kontak mata karena takutnya akan mengecewakan bayi itu dan membawamu
pada mautmu sendiri. Kau boleh menanyai bayi itu satu pertanyaan dan satu
satunya pertanyaan itu hanya: “Untuk apa kita diciptakan?”
Bayi
itu akan bergerak dan membalutkan kain sobek-sobeknya di sekellingmu,
mengikatmu, dan mengoyakmu secabik demi secabik, kau tidak boleh bereaksi pada
rasa sakitnya atau resikonya kau tidak akan pernah kembali lagi ke bentuk
aslimu. Jika kau dapat mengatasi rasa sakitnya, ia akan menatap matamu, dan kau
akan melihat permulaan dari alam semesta. Segala sesuatu yang telah ada sejak
penciptaan kehidupan akan terbentang di depan matamu. Kebenaran dari asal-usul
Sang Pencari akan dihidupkan, dan jika kau tidak jadi gila akibat kebenaran
ini, kau akan merasakan kehangatan akan pengetahuan itu bersinar di dalam
dirimu. Panas ini akan tumbuh sampai rasa sakit karena terbakarnya melebihi
seribu kali rasa sakit dagingmu yang telah tercabik-cabik. Kau akan merasakan
tubuhmu meleleh, terbakar tanpa menjadi apa pun lagi selain abu.
Di
puncak penderitaanmu, jika kau dapat mengatur dirimu untuk tetap tenang, kau
akan mengedipkan kelopak mata yang tidak lagi kau miliki, membukanya untuk
menemukan bahwa kau telah kembali keluar, tepatnya satu hari sebelum insiden
tadi. Di tanganmu, kau akan menemukan naskah terkoyak, tulisan yang
kelihatannya lebih tua dari kehidupan ini.
Objek
itu adalah yang ke-25 dari 538. Buku ini berhasrat untuk mengembalikan
objek-objek yang lain padanya dan di dalamnya terdapat pengetahuan samar
tentang bagaimana melakukannya.
minta cerita holder objek k 26 min
ReplyDeleteOke kakak. Rencananya memang Am post hari ini. Selamat membaca. ^^
Delete