Di
kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau rumah sakit
dan bilang pada pegawai di sana bahwa kau ingin bertemu dengan “Penjaga Paron”.
Sesaat, sejam, bahkan ribuan tahun akan terlewati ketika kau melihat setiap
kegagalan di dunia membayang di matanya. Kau akan melihat maut dari banyak hal –
anak-anak perempuan yang mencabik-cabik daging dari ibu-ibu mereka dengan kait
yang terbuat dari baja dan tulang, para ayah melahap mata anak-anak lelaki
mereka dan kau akan tahu bahwa kaulah yang memberi mereka siksaan. Penderitaan
mereka akan jadi milikmu dan satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah dengan
membiarkan tangisanmu bergabung dengan tangisan mereka, namun jangan memberikan tanda
bahwa kau mengetahui ini atau pegawai itu akan berbalik bersama dengan segala
harapanmu.
Ribuan
tahun, sejam, dan beberapa saat akan terlewat dan pegawai itu akan menundukkan
matanya kalah, berbalik, dan membuka pintu di belakangnya. Ikuti dia dengan
hati-hati; ia tidak dapat dipercaya dan akan meninggalkanmu di tengah
kegelapaan dimana teriakanmu tidak akan pernah terdengar, dimana tulangmu tidak
akan pernah ditemukan. Di akhir jalan ini, saan tengkorak-tengkorak bayi
berderak di bawah kakimu, kau akan menemukan seorang pria muda dirantai di
sebuah lempeng besi yang kasar. Pembimbingmu akan berbalik dan menawarkanmu
sebuah palu di salah satu tanganmu dan sebuah pedang di tangan yang lain. Jika
kau mengambil pedangnya, kau akan mengabaikan pencarianmu dan kau harus memohon
untuk kematian yang cepat. Hal itu tak akan diberikan. Kau harus mengambil
palunya, dan saat kau melakukannya, ayunkan palu itu ke kepala pria tadi dengan
segala kekuatan yang kau punya bahkan lebih kuat lagi. Biarpun ia tak berdosa,
jangan berbelas kasihan, karena rasa kasihan telah mengabaikanmu. Tutupi
tengkorak di kakimu dengan darahnya. Saat hutang mereka telah terbayar kau akan
dikirim kembali ke duniamu di luar rumah sakit jiwa. Palu itu akan tetap berada
di tanganmu; darah itu tidak akan pernah terbasuh. Rasa haus dari palu itu
untuk saat ini telah terpuaskan.
Palu
tersebut adalah objek ke-53 dari 538. Benda itu akan digunakan sekali lagi,
untuk membelah dunia dan menemukan jantung rahasia yang berdetak di dalamnya.
Berdoalah semoga tanganmu bukanlah tangan yang akan mengayunkan palu itu.
Source : http://theholders.org/?Holder_of_the_Anvil
Translate : Ambrosia Perish
Selalu di tunggu kelanjutanya.
ReplyDeleteSemangat terus.
Makasi supportnya Kevin. ><
DeleteDitunggu ya am update selanjutnya:)
ReplyDeleteSudah mulai sering update lagi kok :)
Delete