THE HOLDERS SERIES : 24. THE HOLDER OF COLOR

Source : http://theholders.org/?The_Holder_of_Color

Translate by : Ambrosia Perish

Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau rumah di sekitarnya yang bisa kau datangi. Saat kau mencapai meja depan, mintalah untuk mengunjungi “Penjaga Warna”. Si Pegawai akan melirikmu dan memberimu senyum malu-malu sebelum mengulurkan tangannya padamu. Kau harus menunggu tepat delapan detik sebelum meraih ulurannya, atau warna-warna akan menyangkalmu, dan kau tidak akan bisa masuk.

Si Pegawai akan berdiri, dan membimbingmu ke sebuah ruangan kecil, membuka

THE HOLDERS SERIES : 23. HOLDER OF HATE

Source : http://theholders.org/?Holder_of_Hate

Translate by : Ambrosia Perish

Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke rumah sakit dan mintalah untuk mengunjungi “Penjaga Kebencian”. Si Pegawai akan memberikanmu jabatan tangan yang tegas, menatap lurus ke matamu dan berkata “Ini akan memakan waktu yang lama”. Ia akan memberikanmu kunci kamar 532 dan memberitahumu untuk turun ke lorong sebelah kiri.

Saat kau berjalan di lorong kau akan mendengar suara tawa yang menggila. Jika suara itu berhenti, berteriaklah “Aku tidak menakut-nakutimu!” Jika suara itu tidak

THE HOLDERS SERIES : 22. HOLDER OF CHAOS

Source : http://theholders.org/?Holder_of_Chaos
Translate by : Ambrosia Perish

Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke rumah sakit dan mintalah untuk mengunjungi seseorang yang memanggil dirinya “Sang Penjaga Kekacauan”. Si Juru Tulis akan mulai menggelengkan kepalanya dan menghantamkan tinjunya ke atas meja. Mintalah padanya tiga kali lagi dan ia akan berdiri terdiam dan membimbingmu ke sebuah ruangan berpintu hanya satu, yaitu pintu tempatmu masuk. Kau harus menutup matamu, jika tidak kau akan selamanya terserang kebutaan dan satu-satunya hal yang akan kau lihat adalah gambaran konstan suara kekacauan.

THE HOLDERS SERIES : 21. HOLDER OF RAGE

Source : http://theholders.org/?Holder_of_Rage

Translate by : Ambrosia Perish

Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi menal atau rumah di sekitarnya yang bisa kau datangi. Saat kau mencapai meja depan, mintalah untuk mengunjungi seseorang yang memanggil dirinya “Sang Penjaga Amarah”. Orang itu akan terlihat malu-malu saat ia memperlihatkan padamu sebuah pintu, dan kemudian berjalan menjauh. Saat kau memasuki pintu, kau akan melihat sebuah tangga yang menurun menuju kegelapan. Saat kau menuruni tangga, kau akan mulai mendengar teriakan. Teriakan-teriakan tersebut akan datang dari tenggorokan makhluk yang tak jelas.